Dirinya sempat tak sadar dan tiba-tiba sudah terjebak di bawah reruntuhan puing rumah pribadinya itu.
"Terasa itu sudah ke bawah saja, kebawa saya langsung turun sampai kepala saya kena batu itu," ucapnya.
Dalam kondisi tubuh masing-masing terjebak reruntuhan, Enan dan Nurhayati sudah tak bisa bergerak.
Mereka hanya bisa melambaikan tangan sambil berteriak minta tolong berharap segera dievakuasi.
"Saya sudah nggak bisa bergerak berdua sama istri, cuman bisa minta tolong begini (melambaikan tangan)," ungkapnya.
Ada sekitar satu jam Enan dan istrinya terjebak di bawah puing reruntuhan rumahnya sendiri.
Akhirnya ada beberapa warga yang mengevakuasi pasutri tersebut keluar dari reruntuhan.
Enan dan Nurhayati selamat.
Sang suami menderita luka sobek di telinga kanannya, sementara kondisi sang istri memprihatinkan.
Akibat tertimbun reruntuhan, Nurhayati kini lumpuh tak bisa berjalan dan hanya bisa terduduk di kursi roda.
Lantas, bagaimana nasib Farhan?
"Kalau anak saya Farhan selamat juga. Pas dia lagi main ketiban tabung gas. Alhamdulillah selamat," tutup Enan.