TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya pada Senin lalu (21/11/2022) telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang tidak sedikit.
Banyak warga yang kini kehilangan keluarga maupun rumah-rumah mereka.
Atas dasar kemanusiaan, Relawan Balad Erick Thohir turut menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Bantuan yang disalurkan berupa obat-obatan, mie, popok bayi, air mineral ke beberapa titik posko bencana di Desa Mekarsari dan Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Ai Habibah, Relawan Balad Erick Thohir Cianjur mengatakan pasca gempa kelompok relawan langsung bergerak cepat mendata warga yang terdampak.
Dikarenakan banyak bangunan yang rusak sedang dan berat termasuk rumah, asrama santri, dan bangunan pemerintahan warga terpaksa membangun tenda darurat.
Kebutuhan tenda darurat menjadi krusial, beruntung Relawan Balad Erick Thohir dari berbagai daerah di Jawa Barat langsung merespon dengan mengirim bantuan berupa tenda, kebutuhan pokok, perlengkapan bayi, dan pakaian.
"Malam pertama pasca gempa terpaksa kami termasuk anak-anak balita tidur di luar tanpa atap tanpa tenda karena sudah minta bantuan ke mana-mana sudah habis, beruntung respon cepat dari Balad Erick langsung mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan warga, seperti tenda, terpal, sembako dan obat-obatan" ungkap Ai.
Putra Jabar koordinator Balad Erick Thohir di Cianjur mengatakan bantuan sulit diakses warga karena rusaknya medan ke titik-titik posko.
Baca juga: Sambangi Posko Pengungsi, Ormas LMP Kirim Relawan dan Paket Bantuan kepada Korban Gempa Cianjur
Perjalanan ke lokasi gempa mencapai 10 kilometer dengan berjalan kaki untuk posko pertama.
Lokasi pertama penyaluran logistik berupa popok bayi, air mineral, mie instan, beras, obat-obatan dan terpal di dua titik lokasi gempa, Kampung Caringin, Desa Mekar Sari.
Bantuan disalurkan juga ke Desa Gasol, dan Desa Sarampad. Kedua desa ini berada di Kec.Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Putra menambahkan, dukungan dan bantuan logistik dari jejaring Balad Erick juga akan disampaikan ke Desa Nagrag dan Desa Sukawarna yang sampai saat ini masih belum terjamah bantuan karena akses yang tidak bisa dilalui kendaraan.
Peristiwa gempa di Cianjur 21 November 2022 lalu telah merenggut banyak korban jiwa sebanyak 272 orang, materi dan meninggalkan trauma mendalam. Setidaknya, sebanyak 56.311 tempat tinggal hancur, warga yang terdampak harus mengungsi ke tenda-tenda darurat.
Seperti diketahui, pada tanggal 21 November 2022, pukul 13:21 waktu setempat, gempa berkekuatan 5,6 skala Richter mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Selain korban tewas, sebanyak 2.046 luka-luka dan 39 orang dikabarkan hilang.
Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur akan semakin melandai dalam waktu empat hari kedepan sejak 22 November yang lalu.
Data Terakhir Dampak Gempa Cianjur
Korban meninggal dunia akibat bencana gempa di Cianjur, kini bertambah pada Kamis (24/11/2022).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto mengatakan, jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur menjadi 272 korban dari sebelumnya 271 korban.
Penambahan korban meninggal dunia setelah ditemukan jenazah atas nama Nining berusia 64 tahun.
"Karena hari ini, ditemukan jenazah atas nama Ibu Nining, umur 64 tahun," kata Letjen Suharyanto dalam konferensi pers.
Dari 272 korban tersebut, sebanyak 165 jenazah sudah dapat diidentifikasi.
Sementara 107 korban lainnya masih dalam proses identifikasi dan pencarian identitasnya.
Untuk korban hilang, lanjut Suharyanto, kini menjadi 39 orang.
Rinciannya, 32 orang adalah warga Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur serta tujuh warga yang kebetulan melintas dan menjadi korban.
"Untuk korban hilang, sudah terindetikasi nama dan keluarganya sehingga memudahkan pencarian oleh tim SAR gabungan," ujar Suharyanto.
Jenderal bintang tiga itu juga merinci jumlah korban luka-luka yang kini mencapai 2.046 orang.
Sementara jumlah warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 62.545 orang.
Adapun dampak material yang dilaporkan hingga Kamis hari ini, ada 56.311 rumah rusak.
Dari jumlah tersebut, kata Suharyanto, sebanyak 22.267 rumah dalam kondisi rusak berat.
"Sebanyak 11.836 rumah rusak sedang dan 22.208 rumah rusak ringan," lanjut Suharyanto.