Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menggelar aksi sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban gempa Cianjur.
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengatakan bantuan yang diberikan berupa selimut, alas tidur, masker, beras dan kebutuhan lainnya yang bersifat barang-barang.
“Hal ini kami lakukan atas dasar inisiatif PSMTI Provinsi Jawa Barat yang memprakarsai bantuan untuk warga Cianjur yang tertimpa bencana juga selanjutnya didukung oleh Jajaran DPP PSMTI Pusat," tutur Wilianto dalam keterangan yang diterima, Kamis (24/11/2022).
Menurutnya, PSMTI berupaya untuk tanggap dalam setiap membantu kemanusiaan.
"Dalam kesempatan ini, PSMTI berikan bantuan paket logistik dan obat-obatan juga sejumlah uang untuk tambahan perbaikan rumah warga yang hancur akibat gempa, dengan harapan dapat meringankan beban para korban masyarakat yang terdampak," kata dia.
Sementars itu, Ketua Harian PSMTI Jawa Barat sekaligus Waketum PSMTI Hukum HAM Advokasi Jawa Barat Djoni Toat menjelaskan bahwa kegiatan baksos ini sebagai bentuk kepedulian dan aksi solidaritas terhadap sesama.
“Penggalangan dana ini diselenggarakan baru satu hari, yaitu hari ini dan sudah mendapatkan banyak dukungan, banyak yang ikut memberikan bantuan. Kami sangat merasa bangga karena bantuan ini didapatkan dari hasil penggalangan bersama-sama dengan etnis Tionghoa di seluruh Indonesia yang didukung penuh oleh masyarakat Tionghoa peduli Bandung," kata dia.
Baca juga: Tawa Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN
Djoni mengatakan pihaknya menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Persatuan Jaksa Indonesia (Persaja), Kejaksaan Tinggi Republik Indonesia, Kodam III Siliwangi dan Polda Jawa Barat, yang didukung oleh Presisi Polri, Direktorat Pengamanan Obyek Vital dan Pikiran Rakyat.
Djoni mengatakan bahwa bentuk-bentuk bantuan yang diberikan nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan baik itu sandang maupun pangan.
“Kami turut mendoakan semoga para korban bisa lebih tabah menghadapi cobaan ini dan mudah-mudahan kami bisa membantu sekuat tenaga sesuai harapan dan dapat berkesinambungan tidak hanya di momen saat ini saja,” jelas Djoni.
Sementara itu, Waketum Departemen Kaderisasi Johnny Situwanda, berharap apa yang dilakukan PSMTI dapat menginspirasi untuk tetap selalu membantu kepada sesama.
"Kami akan terus hadir dan peduli terhadap masyarakat di Bumi Cianjur dan akan selalu membantu masyarakat atau warga yang terkena musibah di mana pun," tandasnya.
Baca juga: Sambangi Posko Pengungsi, Ormas LMP Kirim Relawan dan Paket Bantuan kepada Korban Gempa Cianjur
Satu orang warga yang sebelumnya terdata hilang dalam musibah gempa Cianjur, ditemukan meninggal dunia oleh tim gabungan hari ini Kamis (24/11/2022). Penemuan jenazah korban dikonfirmasi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
"Hari ini satu jenazah ditemukan. 272 meninggal dunia,165 telah diidentifikasi by name by adress, 107 jenazah masih terus diidentifikasi. Sementara itu korban luka-luka 2.046 orang, warga mengungsi 62.545 orang," ujar Suharyanto.
Ia menambahkan, masih ada korban hilang di satu wilayah desa akibat tertimbun longsor yang terjadi pascagempa.
"Korban hilang 39 di Cijedil, Kecamatan Cugenang akibat longsor, tujuh diantaranya orang sedang melintas dan ada saksi mata yang melihat," jelasnya.
"39 jiwa ini sudah teridentifikasi nama dan alamatnya," lanjutnya.
Pihaknya kata Suharyanto masih melakukan pendataan kerugian materil akibat gempa tersebut. Pemerintah menerima laporan dari desa dan camat langsung ke posko utama.
"Total rumah rusak 56.311, rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit. Data ini akan diverifikasi dengan batasan yang sudah ada, ada Permen PUPR tentang spesifikasi kategori rumah rusak," kata Suharyanto.