News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Keamanan Rumah Jadi Alasan Sejumlah Korban Gempa Cianjur Tak Bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Posko Pengungsian Terpadu Korban Gempa Cianjur. | Warga bersiap melaksanakan Salat Jumat di lapangan terbuka di sekitar tenda-tenda pengungsian di Kampung Gintung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). | Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, mengungkap alasan sejumlah korban gempa Cianjur masih enggan bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu yang disediakan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Plt Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan hingga kini masih ada sejumlah korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang enggan bergabung untuk mengungsi di Posko Pengungsian Terpadu yang telah disediakan pemerintah.

Mereka lebih memilih untuk mendirikan tenda pengungsian sendiri bersama keluarga dan kerabat dekat di daerah yang dekat rumah.

Menurut Abdul, sejumlah korban gempa Cianjur enggan bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu dikarenakan alasan keamanan.

Mayoritas dari mereka ingin menjaga barang-barang yang ada di rumah mereka masing-masing.

Mereka tidak bisa mengambil barang-barang tersebut dari rumah mereka yang roboh atau setengah roboh akibat gempa.

Hal itu dikarenakan mereka masih merasa takut untuk masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Cerita Warga Warungkondang Selamat dari Gempa Cianjur, Tertimpa Reruntuhan Saat Lindungi Ibu

Jika barang-barang di rumah tidak dijaga, maka dikhawatirkan ada yang memanfaatkan kesempatan tersebut.

"Banyak hal (alasan tak bergabung ke posko terpadu), tapi secara umum itu masalah keamanan barang dan rumah yang ditinggalkan. Karena kondisi rata-rata itu rumah mereka roboh atau setengah roboh."

"Tapi barang-barang mereka tidak bisa dibawa keluar, karena takut masuk ke dalam rumah. Ini kalau tidak dijaga, khawatir ada yang memanfaatkan kesempatan. Ini setiap kami tanya alasannya demikian," kata Abdul dalam tayangan Live Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Sabtu (26/11/2022).

Lebih lanjut Abdul menuturkan, dari sekian banyak rumah yang rusak akibat gempa Cianjur, tentu tidak bisa seluruhnya dibebankan ke aparat Kepolisian untuk melakukan penjagaan.

Untuk itu pengamanan rumah ini diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

Baca juga: UPDATE Gempa Cianjur: 310 Korban Meninggal, 24 Lainnya Masih Dicari, Kemungkinan Masih Bertambah

Abdul pun mempersilakan korban gempa Cianjur tersebut untuk bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu agar mempermudah penyaluran bantuan dan kebutuhan pengungsi, tapi itu jika memungkinkan.

Jika nantinya tidak memungkinkan untuk bergabung ke Posko Pengungsian Terpadu, maka pihaknya akan memfasilitasi penggantian tenda yang layak bagi mereka untuk mengungsi.

"Dengan sekian banyak rumah rusak saat ini, tentu saja kalau kita bebankan ke aparat kepolisian untuk menjaga setiap satu-satu rumah itu juga cukup berat. Memang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat."

"Sekiranya memungkinkan silahkan bergabung dengan posko pengungsian terpadu. Namun, sekiranya tidak memungkinkan kami juga akan tetap mencoba mengganti tenda-tenda mereka dengan tenda yang lebih layak," pungkasnya.

Baca juga: Salurkan Bantuan Korban Bencana Gempa Bumi di Cianjur, Relawan Berikan Makanan hingga Obat-obatan

Konselor Polres Ciamis Diturunkan Memulihkan Psikologi Anak di Pengungsian Kampung Cimalang Cianjur

Tim Trauma Healing (Konselor) Polres Ciamis berinteraksi dengan anak-anak korban gempa di lokasi pengungsian di Kampung Cimalang Dewa, Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.

Beranggotakan 5 personel tersebut, termasuk 2 orang Polwan, mereka membantu memulihkan psikologi korban gempa terutama anak-anak.

Mereka membantu memulihkan kembali keceriaan anak-anak pasca-gempa 5,6 M yang mengguncang Cianjur yang telah menelan 272 nyawa dan puluhan ribu orang mengungsi tersebar di 15 kecamatan tersebut.

Tim Trauma Healing Polres Ciamis tersebut berjumpa 50 orang anak-anak di lokasi pengungsian bernyanyi, hiburan tanya jawab (kuis) serta berbagi makanan ringan (snack).

Baca juga: Kapolres Cianjur: Polri Terjunkan Anggota Berkeahlian Khusus Bantu Proses Pencari Korban Gempa

Kehadiran Tim Trauma Healing Polres Ciamis ini diharapkan dapat memulihkan kembali kebahagian dan keceriaan anak-anak korban gempa Cianjur tersebut.

Tim konselor dari Ciamis ditugaskan secara bergantian dan berpindah-pindah lokasi untuk memulihkan keceriaan anak-anak di lokasi pengungsian korban gempa Cianjur.

“Tim Trauma Healing dari Polres Ciamis ini diberangkatkan ke Cianjur kemarin (Kamis, 24/11),” ujar Kasi Humas Polres Ciamis, Iptu Magdalena NEB, Jumat (25/11/2022).

Sebelumnya, menurut Iptu Magdalena, Polres Ciamis juga sudah memberangkatkan satu regu (13 orang) Sat Samapta Polres Ciamis ke Cianjur Senin (21/11/2022) malam untuk melakukan tugas-tugas BKO kedaruratan penganggulangan bencana, termasuk evakuasi korban.

Baca juga: Kondisi Korban Selamat dari Longsor Cianjur yang Hantam Angkot, Kepala Bocor hingga Kerap Bengong

Personel BKO Sat Samapta Polres Ciamis tersebut diberangkatkan langsung oleh Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro SH SIK MT, di halaman Mapolres Ciamis, Senin (21/11/2022) malam, beberapa jam setelah gempa 5,6 M menguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Personel BKO Sat Samapta Polres Ciamis tersebut diberangkatkan menggunakan satu bus berikut juga disertai truk dalmas yang mengangkut sembako donasi (diantaranya berupa 1 ton beras) dan berbagai macam peralatan SAR.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Eko Sutriyanto)

Baca berita lainnya terkait Gempa Berpusat di Cianjur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini