Jadi berempat," ujarnya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022)
Ia lalu memperagakan posisi Dika saat kejadian, yakni sedang tidur di tangan istrinya.
"Sebenarnya itu di dalamnya ada 3 (anak saya di rumah). Jadi gini posisinya (dia tidur di tangan ibunya). Makanya saya kaget," ucapnya.
Saat itu, ia mendapatkan kabar dari sang kakak jika keluarganya tertimbun bangunan ambruk akibat gempa bumi.
"Saya juga datang (tiba) ke sini masih belum dapat.
Kan saya lagi enggak ada. Pulangnya juga jam tiga saya," ucapnya.
Melihat proses evakuasi yang belum berhasil dilakukan, Asep mengaku saat itu sempat pasrah dan menganggapnya urusan Yang Maha Kuasa.
"Saya sudah pasrah (dikira sudah meninggal dan menyerahkan semuanya) sama Tuhan. Harus gimana lagi? Hidup atau mati itu bukan urusannya, urusan tuhan. Saya enggak panik, enggak kaget,"
Namun setelah berhasil dievakuasi, Asep mengungkapkan dirinya sangat bersyukur anaknya masih hidup lalu dibawa ke rumah sakit (RS) untuk dirawat.
"Setelah itu langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Bayi Tersenyum saat Dievakuasi
Selain Dika, kisah haru bayi selamat dari reruntuhan bangunan rumah akibat gempa adalah bayi perempuan bernama Shakila
Bayi Shakila berusia 6 bulan tersenyum saat dievakuasi dari reruntuhan bangunan rumah yang ambruk di Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Agus Rahmat Hidayat ayah bayi kecil itu menceritakan, saat kejadian dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.