"Untuk keluarga kami agak berat meninggalkan kampung halaman di sini.
Semua memang hancur, banyak rumah tetangga juga hancur, tapi sementara ini kami masih agak berat meninggalkan kampung halaman," ujar Risma Puspita Dewi (24), pengungsi asal Kecamatan Cugenang, saat ditemui di Posko RT 05/03, Kampung Cirumput.
Hal senada dikatakan oleh Dede Mustika (23). Keluarganya juga memilih tenda posko darurat untuk tinggal sementara sampai suasana pulih dan membangun kembali perekonomian keluarga.
"Usaha suami saya juga dekat sini, jadi kami agak berat untuk meninggalkan kampung halaman ini," kata Dede.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Instruksikan Seluruh Pemda Kucurkan APBD untuk Korban Bencana Gempa Cianjur
Dua orang warga lainnya, Ika Subaekah (47) dan Ai Hasanah (38), juga hanya melamun ketika ditanya jika harus pindah dari Kampung Cirumput.
Ai mengatakan, meski perekonomian keluarganya ikut ambruk karena bengkel suaminya terdampak gempa, ia memiliki harapan besar ke depannya.
"Kalau saya, suami kerja di bengkel. Meski bengkelnya ambruk, akan kami rintis kembali," ujarnya.
Ujang Wandi (43), warga Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, juga mengaku tak ingin direlokasi ke tempat mana pun.
"Sepertinya tidak ya, karena mau bagaimana pun bencana alam seperti ini tidak bisa dicegah dan tidak ada yang menjamin di sana pun akan aman," ujarnya.
Aah (31), tetangga Ujang, juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku tak bersedia mengikuti relokasi.
"Warga di sini kebanyakan berprofesi sebagai perajin alat pancing. Kalau misalkan pindah, bagaimana mata pencaharian kami," tanya Aah.
Aah berharap pemerintah memberikan solusi lain, selain merelokasi.
"Lebih baik membangun kembali di sini saja. Menurut saya lebih baik, semoga saja ada bantuan dan rezekinya," ujarnya.(fauzi noviandi/adi ramadan/ferri am)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lahan untuk Relokasi Korban Gempa Cianjur Luasnya 16 Hektare, Ada di 3 Kecamatan