TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Guna memenuhi kebutuhan biologis pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, tenda sakinah didirikan.
Bisa dikatakan, tenda sakinah tersebut juga sebagai bilik cinta bagi para korban gempa Cianjur.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Masih Data Rumah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat membuat ribuan rumah warga ambruk.
Mereka terpaksa tinggal di tenda pengugsian lantaran rumah yang mereka huni tak lagi bisa ditempati.
Lamanya di tempat pengungsian seperti korban gempa Cianjur, tak menutup kemungkinan para korban membutuhkan pemenuhan hasrat biologis-nya.
Tak adanya hunian pribadi bagi korban gempa terutama pasangan suami istri yang ingin memenuhi kebutuhan biologisnya menjadi perhatian tersendiri.
Untuk menjawab hal itu, kini sebuah bilik cinta atau tempat pasutri untuk bercinta pun dirikan.
Tenda untuk pasutri memadu kasih itu diberinama tenda sakinah.
Baca juga: Ulama dan Relawan Gelar Shalawat Akbar, Doakan Korban Gempa Cianjur
Di dalam tenda tersebut, pasutri bisa menyalurkan kebutuhan biologisnya meski hanya berada di lokasi pengungsian.
Tenda sakinah ini berdiri di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebuah tenda milik anggota Pramuka ini muat untuk menampung tiga hingga empat orang di dalamnya.
Feri R Firdaus, salah satu penggagas Tenda Sakinah mengatakan, pasutri yang ingin menggunakan tenda sakinah itu harus mengikuti jadwal antrean pendaftaran.
Namun, para pasutri mengaku malu jika namanya dipajang dalam jadwal masuk ke tenda sakinah.
"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ucap Feri.
"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," ucapnya.
Feri menceritakan, fasilitas tenda sakinah ini memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.
Ia menyebut, tenda itu didirikan setelah ada salah seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung seusai merantau kerja selama dua bulan.
Baca juga: Puluhan Siswa Jadi Korban Gempa Cianjur, Komisi X DPR Usul Kurikulum Bencana Masuk RUU Sisdiknas
Namun kepulangannya bertepatan dengan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Rumah warga tersebut rusak akibat gempa sehingga harus mengungsi di tenda yang didirikan di lapangan desa.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri lansir TribunnewsBogor.com dari KompasTV mengutip Antara , Rabu (30/11/2022).
Mendengar kegelisan warga itu, akhirnya Feri berinisiatif mendirikan sebuah tenda milik anggota Pramuka untuk dijadikan bilik cinta korban Gempa Cianjur.
Ia mengaku awalnya Tenda Sakinah sempat menjadi pertentangan sejumlah warga karena dianggap hal yang tabu.
Baca juga: Relawan Mahasiswa Beri Edukasi Bencana untuk Anak-anak yang Masih Trauma Pasca Gempa Cianjur
Namun, seiring berjalannya waktu masa tanggap darurat dan warga belum bisa menempati kembali rumahnya, akhirnya semua warga bisa menerimanya.
"Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," ujarnya.
Hingga kini, para korban gempa Cianjur masih tersebar disejumlah lokasi pengungsian.
Mereka belum belum bisa kembali ke rumahnya yang rusak, karena masih terjadi gempa susulan sehingga khawatir rumahnya akan ambruk saat kembali ditempati.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penampakan Tenda Sakinah Korban Gempa Cianjur, Jadi Bilik Cinta Pasutri Penuhi Kebutuhan Biologis