Analisis penyebab gempa Garut diperhatikan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Gempa di Garut ini termasuk ke dalam jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelas Daryono dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu (3/12/2022).
Daryono juga menyampaikan bahwa hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Dampak kerusakan & korban luka
Sementara itu, data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB ada sebanyak empat rumah rusak dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan.
Di samping itu, ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selawi mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat.
"Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat," kata Suharyanto.
Menyikapi adanya gempa bumi Garut, Kepala BNPB akan segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan.
Sementara itu, perkembangan informasi darurat terkait gempabumi Garut akan disampaikan secara berkala.
"Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan dan keterangan lebih lanjut. dan setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat," kata Suharyanto.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut, BPBD: Warga Sudah Kembali Masuk Rumah
Wilayah terdampak gempa
Berdasarkan update terbaru BMKG, berikut adalah sejumlah wilayah yang merasakan guncangan gempa Garut:
- Garut
Skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)