News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Tambang di Sawahlunto

10 Orang Meninggal, Ini Identitas Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ada 10 korban meninggal karena edakan tambang batu bara terjadi di Pertambangan PT NAL Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Ledakan tambang batu bara yang terjadi di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Sebanyak 10 orang herhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, dimana korban terakhir ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB," kata Octavianto.

Kata dia, korban terakhir langsung dibawa ke rumah sakit yang ada di Kota Sawahlunto untuk keperluan visum.

"Selain itu, empat orang korban selamat juga sudah mendapat perawatan di rumah sakit," kata Octavianto.

Kata dia, sekitar pukul 19.30 WIB telah diusulkan operasi pencarian dan pertolongan ditutup pada saat briefing dengan unsur terkait.

"Semua unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ini kembali ke satuannya masing-masing," katanya.

Ia menjelaskan, korban ditemukan dengan menggunakan perlatan SCBA, blower, dan dievakuasi secara manual.

Sebelumnya diinformasikan, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ledakan tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).

Sebelumnya, tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) itu, dikabarkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).

Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota Robi Saputra menjelaskan, pihaknya mengevakuasi korban terakhir dengan kondisi meninggal dunia.

"Sekira pukul 17.30 WIB, korban terakhir berhasil kami evakuasi dari dalam lubang tambang dengan kondisi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunPadang.com.

Ia menjelaskan, korban tersebut ditemukan di kedalaman mencapai 281 meter dari mulut tambang.

Lanjutnya, tim gabungan yang melakukan evakuasi kedalam lubang tambang sebanyak 20 orang yang terdiri 8 petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL.

"Dalam proses evakuasi kami mengalami kendala,yaitu minimnya oksigen yang ada di dalam tambang," tutur Robi.

Dikatakannya, hal tersebut membuat beberapa tim gabungan harus mendapatkan pertolongan oksigen saat keluar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini