TRIBUNNEWS.COM - Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Edi Nursalam mengungkapkan penyebab kecelakaan kereta di Bandung, Jawa Barat.
Ia mengungkapkan, kecelakaan kerja di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Desa Campakamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat ini diduga disebabkan oleh kelalaian kerja.
Ia mengungkapkan, kecelakaan diduga akibat kelalaian menjalankan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada saat pelaksanaan proyek.
"Bisa jadi ada kelalaian. Ini kita lagi investigasi, enggak tahu siapa yang salah, apakah alatnya, atau orangnya, kita belum tahu," ungkap Edi.
Mengutip Kompas.com, ia juga menduga peristiwa ini murni kecelakaan kerja.
Namun, ia menyebutkan Kemenhub tidak bisa berspekulasi lebih jauh soal kepastian penyebabnya.
Baca juga: Fakta Kecelakaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Korban Tewas Merupakan Teknisi asal China
"Iya ini kecelakaan kerja dalam rangka penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kereta ini belum beroperasi, jadi ada alat kerja kita dua, alat pemasang rel, dan lokomotif," kata Edi.
Pihaknya bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan melakukan investigasi.
Investigasi ini dilakukan untuk mencari penyebab pasti kecelakaan.
"Ini lagi dalam penyelidikan kenapa kok sampe meluncur kesana gitu, ini sedang dalam investigasi, bentar lagi KNKT akan turun," lanjut Edi.
Kereta Teknis PT KCIC Kecelakaan
Diketahui, kereta teknis milik PT Kereta Cepat Indonesia Cina (PT KCIC) alami kecelakaan di jalur Cipada-Cikalongweta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (18/12/2022).
Akibat dari kecelakaan ini, lokomotif dan rangkaian kereta melunjur dan terlempat ke luar lintasan.
Kementerian Perhubungan menginformasikan 2 korban jiwa, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan akibat kecelakaan tersebut.
Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry mengatakan proses evakuasi sudah berlangsung sejak Minggu malam dan masih berlangsung hingga pagi ini, Senin 19 Desember 2022.
"Proses evakuasi sudah berlangsung sejak Minggu malam dan masih berlangsung hingga pagi ini, Senin 19 Desember 2022," kata Rahardian.
"PT KCIC melakukan koordinasi bersama dengan pihak terkait untuk menangani kejadian ini. PT KCIC mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald/Mohay)(Kompas.com, Bagus Puji Panuntun)