TRIBUNNEWS.COM, KUPANG- Polisi memeriksa pekerja warung makan dan pegawai pabrik tahu terkait penemuan potongan jari di sayur lodeh di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, mengatakan polisi telah memeriksa tujuh orang.
Baca juga: Pusdokkes Mabes Polri Turun Tangan Bantu Identifikasi Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh
"Awalnya diperiksa lima orang sebagai saksi. Tapi kemarin ada periksa lagi dua orang, sehingga sampai saat ini sudah tujuh orang saksi," kata dia dikutip dari Kompas.tv, Senin (19/12/2022).
Selain telah memeriksa tujuh saksi, personel Satreskrim Polres Belu juga memeriksa kembali Petrus Watu (30), pelapor temuan potongan jari di dalam sayur lodeh di salah satu warung makan di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka tersebut diperiksa untuk mendalami keterangan Petrus Watu yang menyebut potongan jari manusia itu ditemukan dalam tahu di sayur lodeh tersebut.
Pemeriksaan, kata Ariasandy, dilakukan untuk mendapatkan rangkaian kejadian yang lebih jelas dari peristiwa itu.
Sebelumnya diberitakan, Petrus mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tasifeto Timur.
Baca juga: Update Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh, Polisi Sulit Identifikasi dan Akan Turunkan Ahli
Dia melaporkan potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayuran yang hendak disantapnya.
"Sayur lodeh tahu itu dibelinya di warung makan Al milik YKD, di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (8/12/2022) siang," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (11/12/2022).
Baca juga: 4 Kasus Temuan Tubuh Manusia di Makanan: Potongan Jari di Sayur Lodeh hingga Kapsul Daging Bayi
Ariasandy menyebut, Petrus menyantap sayur lodeh untuk makan siang yang dibeli Dion Klau dan Isto Foa di warung makan tersebut.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv berjudul: Update Potongan Jari dalam Sayur Lodeh, Polisi Periksa Pekerja Warung dan Karyawan Pabrik Tahu
>