Meskipun umumnya publik mengenal jenis-jenis sanca sebagai ular yang tak berbisa.
Sejatinya pada kadar tertentu masih terdapat kandungan bisa pada liurnya.
Saat ini diketahui delapan genus dan 40 spesies yang diakui dunia ilmiah tergabung dalam suku ini.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara habitat sanca.
Ular dengan panjang rata-rata 1,5-6,5 meter dan berat 1-75 kg ini juga lazim ditemukan di hutan tropis, padang rumput, maupun perairan air tawar.
Sebenarnya, mangsa alamiah sanca bukanlah manusia.
Ular ini lazimnya memakan burung, tikus, babi hutan, monyet, atau rusa.
Sementara jika tinggal di dekat hunian manusia mereka memburu ayam, kucing hingga anjing.
Gaya berburu sanca khas ular besar, yaitu dengan menangkap dan melilit kuat mangsanya hingga kehabisan nafas.
Atau hingga tulang dada serta panggulnya remuk sehingga akan lebih mudah saat ditelan bulat-bulat.
Meski bukan mangsa alamiah, tetap ada kemungkinan manusia menjadi mangsa sanca.
Karena ular ini memiliki mulut dan ukuran perut yang memungkinkan untuk dilewati tubuh manusia dewasa, apalagi anak kecil atau bayi. (Tribunsultra.com/ Mukhtar Kamal/ kompas.com/ tribuntimur.com/ Chalik Mawardi)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Seorang Anak di Muna Pingsan Dililit Ular Saat Mau Petik Sayur di Kebun, Kini Dirawat di Rumah Sakit