TRIBUNNEWS.COM - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan lebat akan melanda Indonesia pada awal tahun 2023.
Intensitas hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem juga melanda Jawa Barat pada momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril menyatakan ada ancaman bencana hidrometereologi akibat cuaca ekstrem seperti banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Selain itu, ancaman gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan selatan Jawa Barat juga tidak bisa dihiraukan.
"Gelombang tinggi juga perlu diwaspadai. Perairan selatan Jabar, ketinggian gelobang 4 meter, ini kondisi yang perlud diwaspadai," terangnya.
Baca juga: Maskapai Lion Air Gunakan Data Milik BMKG dalam Pemantauan Kondisi Cuaca Terkini
Ia meminta masyarakat untuk terus mengupdate informasi cuaca di lingkunganya.
"Yang jelas untuk masyarakat, agar betul-betul memperhatikan, mengamati, kondisi cuaca di lingkungannya," jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.
Jumaril juga mengingatkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dalam keadaan cuaca ekstrem seperti saat ini.
"Jika pun dengan sangat terpaksa harus beraktivitas, perhatikan kondisi. Siapkan alat pelindung diri," ujarnya.
Menurut Jumaril tidak ada larangan untuk berwisata di daerah Jawa Barat selama libur Nataru, namun ia mengimbau masyarakat untuk lebih mementingkan keselamatan.
Selain itu, dia menambahkan, angin kencang yang membawa suhu dingin juga berdampak terhadap potensi hujan yang tak menentu.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Jumat, 30 Desember 2022: Jakarta Pusat & Kupang Hujan Seharian
Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Bandung, Muhamad Iid Mujtahid menjelaskan angin kencang yang dirasakan warga Bandung Raya akhir-akhir ini karena ada siklon tropis dan seruak dingin.
Muhamad Iid mengingatkan cuaca ekstrem masih terjadi di Bandung Raya hingga 2 Januari 2023.
"Cuaca seperti ini masih akan terus terjadi, diprakirakan sampai 2 Januari mendatang," ungkapnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari Kompas.com.