TRIBUNNEWS.COM - Seorang dosen asal Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial FBS (37) harus berurusan dengan hukum.
Ia ditangkap Ditreskrimum Polda Bali, Kamis (5/1/2023).
Penangkapan ini setelah FBS dilaporkan karena melakukan pelecehan terhadap bocah laki-laki berinisial SK (13).
Perbuatan asusila itu dilakukan FBS di toilet Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (4/1/2023).
Lantas siapakah FBS?
FBS diketahui merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi di NTT.
Baca juga: Pemulung Cabuli Siswi SMP di Siantar, Begini Modus Pelaku
Dilansir Kompas.com, pelaku ternyata sudah memiliki istri dan tiga orang anak.
Saat kejadian, pelaku menunggu transit setelah perjalanan dari NTT menuju Yogyakarta.
FBS hendak ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan program doktoral (S3).
Demikian disampaikan oleh Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi.
"Dia (pelaku) disampaikan dosen di NTT, S2 dan mengajar dan melanjutkan S3 di Yogya," terangnya.
Terkait dengan motif pelaku, pihak kepolisian masih mendalaminya.
Selain itu, polisi juga masih mencari tahu apakah ada korban lain yang dicabuli oleh pelaku di tempat asalnya.
"Kita juga dalami sejak kapan dia suka sesama jenis karena setahu kami dia sudah berkeluarga."
"Secara kenormalan dia punya keluarga sehingga kebutuhan untuk seksual bisa."
"Kenapa dia ini mencari anak-anak, ini masih kita dalami," bebernya.
Baca juga: 2 Kakek di Tuban Cabuli Bocah SD, Digerebek di Toilet Bank Kredit Desa, Sudah Beraksi Berulang Kali
Saat ini, FBS telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Iya sudah kami tahan orangnya," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, saat dihubungi Tribun-Bali.com, Selasa (10/1/2023).
Kronologi Kejadian
Stefanus mengatakan, bermula saat korban dan kedua orang tuanya hendak bertolak ke Jakarta, Rabu.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 Wita, SK pergi ke toilet yang berada di Gate 3 keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai, Bali.
Ketika hendak masuk ke toilet, SK melihat ada seseorang yang mengikutinya.
Disinyalir sosok tersebut merupakan FBS.
Namun, saat itu SK tidak menaruh curiga terhadap FBS. Ia menganggap pelaku juga hendak buang air kecil.
Akan tetapi, saat SK tengah buang air kecil, ia melihat gelagat aneh FBS.
SK menyebut, FBS sempat melirik ke arah kemaluannya.
Baca juga: Kakek Berusia 60 Tahun di Tuban Digerebek Warga Saat Cabuli Bocah SD dalam Toilet Bank Kredit Desa
Seperti Dihipnotis
Setelah selesai buang air kecil, SK kemudian pergi ke wastafel untuk mencuci tangan.
Korban mengaku sempat beradu pandangan dengan FBS dan merasa seperti dihipnotis.
"Korban merasa seperti dihipnotis terlapor (pelaku) dan bersedia dituntun oleh terlapor untuk masuk bilik (kamar kecil) jongkok," ujar Stefanus, dilansir Kompas.com.
Di dalam bilik kamar mandi tersebut, pelaku melancarkan aksi bejatnya kepada korban.
Korban sempat berusaha menolak, namun pelaku terus memaksa korban.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku meninggalkan korban sendirian di dalam toilet.
Dalam kondisi syok dan ketakutan, korban keluar dari toilet dan memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke orang tuanya.
Ayah korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke petugas keamanan bandara.
Petugas keamanan bergerak mengecek rekaman CCTV dan mengamankan pelaku.
Sementara ayah korban yang berprofesi sebagai pengacara melaporkan kejadian itu ke Polda Bali.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta, Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra)