Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) menyalurkan bantuan kepada korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Adapun bantuan tersebut diberikan dalam bentuk paket school kit dan makanan ringan yang masing-masing berjumlah 160 paket.
Bantuan juga ditujukan guna memantik semangat dan memfasilitasi anak-anak terdampak bencana untuk bisa kembali menjalani pembelajaran.
"Alhamdulillah, tim Fortadik Peduli Gempa Cianjur Sabtu melaksanakan amanah para donatur ke beberapa sekolah terdampak Gempa di Cianjur," ujar Ketua Fortadik, Syarief Oebaidilah melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).
Penyaluran bantuan yang terlaksana pada Sabtu, 14 Januari 2023 ini dilakukan di beberapa titik sekolah yang terdampak dari bencana alam tersebut.
Baca juga: Pencairan Bantuan Rp 1 Juta untuk Korban Gempa Ditunda, Pemkab Cianjur Khawatir Tumpang Tindih
Bantuan ini, kata Syarief, dapat tersalurkan berkat kolaborasi yang terjalin antara Relawan Dikti (REDI), Badan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, Pejabat tinggi di Perguruan Tinggi dan Lembaga Kementerian, serta para donatur.
"Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang lebih baik dan semoga bantuan yang disalurkan bermanfaat, khususnya bagi pendidikan anak-anak terdampak bencana," tuturnya.
Penyaluran awal dilakukan di dua titik yakni SDN 1 Sukamaju dan SMPN 5 Cianjur. Saat tim mengunjungi lokasi, aktivitas belajar mengajar diketahui masih dilakukan dibawah tenda darurat.
Kepala Sekolah SDN 1 Sukamaju, Elis mengatakan, sekolah yang dinaunginya terkena dampak parah dari gempa yang terjadi beberapa waktu lalu. Beberapa bangunan kelas, sebut Elis, roboh akibat guncangan gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo.
"Bangunan kelas kami banyak yang roboh saat tragedi gempa. Alhamdulillah, kini sedang proses pembangunan yang diatensi oleh pemerintah," ungkap Elis.
Beranjak dari SDN 1 Sukamaju, tim Fortadik juga mengunjungi SMPN 5 Cianjur. Tak berbeda jauh, SMPN 5 Cianjur juga mengalami dampat yang cukup besar yang memaksa aktivitas belajar mengajar sementara terhenti.
Kepala Sekolah SMPN 5 Cianjur, Agus Nirwan menjelaskan, dari 25 kelas yang ada saat gempa melanda 80 persen atau 20 kelas diketahui roboh.
Baca juga: Bantu Pemulihan Korban, DPD DKI Jakarta IKA Undip: Bencana Gempa Cianjur Duka Seluruh Anak Bangsa
Hingga saat ini pun, 730 siswa SMP 5 Cianjur belum sempat kembali menjalani aktivitas belajar mengajar.
"Karena belum tersedia lahan tenda sekolah darurat. Sembari menunggu itu kami buat rencana belajar dengan cara guru berkunjung," kata Agus.
Sementara itu, Pembina Relawan Dikti, Paristiyanti Nurwardani menyampaikan apresiasi atas upaya pengumpulan dan penyaluran bantuan yang dilakukan tim Fortadik.
Kepala LlDikti Wilayah III ini menyebut, berbagai bantuan yang diperuntukkan bagi korban bencana sangat penting untuk memantik kembali semangat belajar seluruh masyarakat pendidikan, khususnya anak-anak.
"Sembari kita sama-sama tetap melakukan proses pembangunan sarana pendidikan yang memang sudah menjadi atensi utama bagi pemerintah melalui Presiden Jokowi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono," pungkasnya.