Dalam konvoi, rantis yang dikemudikan oleh Pratu AA berada di urutan paling akhir.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Hamim Tohari, mengatakan saat melintas di Jalan Raya Veteran depan SPBU Usman Kebon Kolot Kelurahan Nagrikaler, Rantis tersebut menyenggol motor yang dikendarai oleh Siti Masitoh.
Sehingga, kata dia, korban terjatuh dan panggul Siti terlindas oleh ban belakang sebelah kiri Rantis tersebut.
Akibatnya Siti Masitoh dan Raymond langsung dilarikan ke RSUD Bayu Asih dan ditangani Dokter IGD.
Namun, sekitar pukul 12.10 WIB Siti Masitoh dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Kronologi Ibu dan Anak Terlindas Rantis di Purwakarta, Kini Ditangani Subdenpom III/3-4 dan Polres
Sedangkan Raymond Faeyza Albasry, masih dirawat karena mengalami luka lecet di dagu, bibir, sikut, dan lutut serta benjol di kepala, dilansir TribunJabar.id.
Seorang saksi mata di lokasi mengatakan bahwa korban, Siti Masitoh, mengabaikan suara sirene dalam Iring-iringan Konvoi Kesatuan Yonarmed 9/1/1 Kostrad.
Akibatnya kecelakaan tak terhindarkan.
Hal itu dikatakan saksi Odoy Soemantri (52).
Pihaknya menyebut suara sirene pengawalan berbunyi seiring dengan iring-iringan kendaraan milik TNI AD yang memang melintas dengan kecepatan tinggi.
"Ada pengawalnya pakai sirene, terus sudah ada beberapa kendaraan tentara yang lewat depan ibunya juga, tapi si ibu (korban) malah naik motornya terus ke tengah jalannya, eh, kesenggol terus habis itu kelindas tubuhnya," ucap Odoy, Kamis (19/1/2023).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Gita Irawan) (TribunJabar.id/Deanza Falevi)