News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Manado

Seorang PNS Lantamal VIII TNI AL Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Manado

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit TNI AL dari Pangkalan Utama Angkatan Laut VIII Manado bersama Polri dan masyarakat masih membersihkan material di lokasi longsor di Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang berdekatan dengan Markas Komando Lantamal VIII Manado pada Jumat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Manado pada Jumat (27/1/2023) menelan korban jiwa dari unsur PNS TNI Angkatan Laut (AL).

Seorang PNS TNI AL bernama Jemy Moniaga yang berusia 53 tahun tewas tertimbun longsor.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan sejumlah prajurit TNI AL dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado bersama Polri dan masyarakat masih membersihkan material di lokasi.

Lokasi tersebut, kata dia, berada di Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang berdekatan dengan Markas Komando Lantamal VIII Manado.

Selain itu, kata dia, TNI, Polri, dan masyarakat juga berjibaku mengevakuasi korban yang tertimbun longsor dibantu dengan menggunakan alat berat.

Baca juga: Kadispenal Luruskan Berita Soal Longsor di Kompleks TNI AL Manado

Akibat peristiwa tersebut, kata dia, tiga rumah tertimbun longsor serta empat warga menjadi korban jiwa. 

Saat ini, kata dia, seluruhnya sudah berhasil dievakuasi.

"Dari keempat korban salah satu di antaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lantamal VIII Manado atas nama Jemy Moniaga berusia 53 tahun," kata Julius ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (27/1/2023) sekira pukul 18.30 WIB. 

"Saat berita ini diturunkan jenazah Jemy Moniaga sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Wahyu Slamet di Bitung Sulawesi Utara dengan menggunakan ambulans TNI Angkatan Laut," sambung dia.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, kata Julius, menegaskan bahwa TNI AL harus memiliki kesiagaan dan kesiapan tinggi dalam merespon segala kedaruratan yang terjadi pada misi perang maupun misi kemanusiaan yang terjadi di masyarakat. 

"Untuk pemulihan fasilitas pangkalan yang terdampak bencana, Laksamana TNI Muhammad Ali memprioritaskan pembangunan serta peningkatan fasilitas pangkalan dan ketersediaan hunian bagi prajurit TNI AL," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, dalam keterangan resmi Humas BNPB, bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor, melanda Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (27/1/2023).

Peristiwa tersebut menyebabkan satu warga meninggal dunia dan puluhan keluarga terdampak kejadian tersebut. 

Baca juga: Evakuasi Dramatis Banjir di Manado, Selamatkan Bayi yang Terjebak Pakai Kotak Sterofoam hingga Ember

Guyuran hujan lebat yang terjadi di wilayah kota mengakibatkan debit air Sungai Tondano meluap. 

Banjir di beberapa titik tidak dapat dihindari sehingga puluhan rumah terendam dengan tinggi muka air 80 hingga 300 cm. 

Wilayah yang terendam banjir terjadi di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang dan Singkil. 

Sementara itu, tanah longsor melanda enam wilayah kecamatan. 

Titik-tiitk longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea dan Tuminting. 

"Hingga siang ini, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lain masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan," kata keterangan resmi Humas BNPB yang dibagikan pada Jumat (27/1/2023) pukul 14.59 WIB. 

Intensitas hujan yang tinggi di Kota Manado sejak pukul 02.00 Wita, Jumat (27/1/2023), menyebabkan sejumlah kawasan khususnya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Manado tergenang banjir. (Ist/Humas Ditjenpas)

"Meskipun BPBD telah mendata keluarga terdampak, belum ada informasi mengenai pos pengungsian yang diaktifkan," sambung keterangan tersebut.

Sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor.

Namun pihak BPBD belum merinci tingkat dampak kerusakan. 

Data kebutuhan sementara yang sangat diperlukan warga terdampak, antara lain matras, selimut, pakaian, family kits dan makanan siap saji. 

Berdasarkan analisis potensi gerakan tanah untuk bulan Januari 2023 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, wilayah Kota Manado memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah hingga tinggi di beberapa kecamatan.

Kecamatan Paal Dua, Singkul, Wanea dan Tumiting yang saat ini terjadi longsor termasuk wilayah dengan kategori menengah, sedangkan Bunaken pada menengah hingga tinggi. 

Pada kajian inaRISK, Kota Manado teridentifikasi memiliki potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi di 7 kecamatan. 

Wilayah yang saat ini terdampak tanah longsor termasuk dengan potensi tinggi tersebut. 

Prakiraan cuaca di Kota Manado pada hari ini (27/1/2023), pukul 14.00 waktu setempat masih berpotensi hujan lebat, dan siang hingga malam masih berpeluang hujan ringan. 

Pada esok hari (28/1/2023), wilayah ini masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir. 

Menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siap siaga mengingat secara umum kita masih berada pada periode puncak musim hujan.

Antisipasi bahaya banjir susulan yang dapat diperburuk dengan intensitas hujan yang masih mungkin berlanjut. 

"Lakukan evakuasi mandiri dengan aman atau dengan bantuan petugas setempat. Di samping itu, warga yang tinggal di dekat tebing atau bukit agar berinisiatif melakukan evakuasi mandiri apabila di wilayahnya diguyur hujan lebat dengan durasi lama," kata keterangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini