TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Iqbal, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memukul pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Lampung, mengaku salah dan akan ada permintaan maaf.
Aksi Muhammad Iqbal memukul pedagang martabak bernama Erwin Kurniawan ini terjadi pada Senin (30/1/2023) pukul 17.33 WIB.
Terkait perbuatannya, Iqbal mengatakan akan ada permintaan maaf darinya untuk korban.
Ia juga mengaku sempat ingin berdamai dengan korban lewat proses mediasi.
Tetapi, korban malah membuat laporan ke Polsek Tanjungkarang Timur.
"Saya sudah mau dimediasi, tapi ternyata dia (korban) itu membuat laporan di Polsek Tanjungkarang Timur dan siapa yang nggak mau damai," kata Iqbal, Sabtu (4/2/2023), dikutip dari Tribunbandarlampung.com.
Baca juga: Oknum PNS di Bandar Lampung Aniaya Penjual Martabak Karena Tidak Terima Disuruh Geser Mobil
Iqbal Mengaku Kelelahan
Pada saat kejadian, Muhammad Iqbal mengaku sedang kelelahan hingga ia emosi saat ditegur korban.
Iqbal mengatakan dirinya harus bolak-balik mengantarkan stafnya yang mengalami kecelakaan.
Karena terpancing emosi, ia pun memukul korban.
"Posisi juga sore pada saat itu dan saya juga sudah lelah setelah antar staf saya yang mengalami kecelakaan lalulintas (lakalantas), Senin (30/1/2023)," kata Iqbal, Sabtu.
"Pada saat itu staf saya kecelakaan pada pagi hari, staf saya lakalantas dan langsung saya samperin," imbuhnya.
Baca juga: Oknum PNS di Bandar Lampung Aniaya Penjual Martabak Karena Tidak Terima Disuruh Geser Mobil
Namun, saat itu stafnya yang mengalami kecelakaan ternyata sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Gladis Medical Center (RS GMC).
"Kemudian saya mengantar staf saya itu untuk dirujuk ke Runah Sakit (RS) Graha Husada, karena patah tulang jari manis dan kelingking tangan kanannya," ujarnya.
"Staf saya itu dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung karena ada bagian ortopedinya dan sampai sekitar pukul 10.00 WIB," sambung Iqbal.
Selain itu, Iqbal mengaku juga dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait kecelakaan stafnya itu.
"Saya juga dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh polisi," kata Iqbal.
Pedagang Martabak Lapor Polisi
Dikutip dari Tribunlampung.co.id, Erwin Kurniawan diketahui membuat laporan ke Polsek Tanjung Karang Timur, Jumat (3/2/2023).
Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Doni Aryanto, membenarkan hal tersebut.
Doni mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari Erwin.
Baca juga: Ini Suara Aki Banyu yang Dilakonkan Wowon si Serial Killer Tipu TKW
"Korban melaporkan terkait kasus penganiayaan yang dilakukan oknum PNS yang berdinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran berinisial MI," jelas Doni, Sabtu (4/2/2023).
Doni menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penegakan hukum sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Tentu akan kami proses sesuai SOP," kata Doni.
"Kita tunggu hasil visum dari korban baru kemudian dilakukan penyelidikan dan interogasi sesuai mekanisme penyelidikan," sambung dia.
Kronologi Kejadian
Sebagai informasi, Erwin Kurniawan menjadi korban pemukulan oknum PNS bernama Muhammad Iqbal, Senin (30/1/2023).
Kejadian yang menimpa Erwin ini terekam kamera CCTV dan videonya viral di emdia sosial.
Aksi pemukulan yang dilakukan Iqbal bermula saat ia akan memberikan surat kronologis untuk stafnya karena ingin mengklaim asuransi.
Staf Iqbal diketahui mengalami kecelakaan dan pada sore harinya akan segera dioperasi.
"Saya bilang ke staf saya, 'Saya antar saja, Bu surat kronologinya tersebut'. Dan saya antar ke RS Graha Husada sekitar pukul 17.00 WIB," terang Iqbal.
"Pada saat itu, saya masuk perkiraan RS Graha Husada penuh dan langsung saya keluar, kasih slip ke petugas parkir, tapi tidak bayar hanya dikasih slipnya saja," lanjutnya.
Kemudian Iqbal menelepon stafnya untuk memberitahu dirinya tidak mendapatkan parkir.
Setelah itu, stafnya mengatakan bapaknya saja yang turun menemui Iqbal untuk mengambil surat kronologis.
Baca juga: Hasil Pemeriksaan Kemnaker: Benar Terjadi Adu Mulut Antara Pekerja Indonesia dan TKA India di PT SAI
"Saya telepon staf saya itu, saya bilang kalau saya tidak dapat parkir. Terus staf saya itu bilang, 'Bapak saya saja nanti yang turun' untuk menemui saya di bawah," ungkapnya.
Iqbal mengatakan, saat itu, kemungkinan bapak dari stafnya tersebut sedang siap-siap atau menunggu setelah salat ashar baru kemudian mengambil surat kronologis.
Tetapi, tak lama kemudian datang Erwin yang akan berjualan di tempat parkir Iqbal.
"Pada saat itu posisi saya sudah parkir di depan penjual martabak tersebut, saya belum keluar mobil dan mau buka pintu mobil tiba-tiba tukang parkir, 'Pak, Pak jangan di sini parkirnya'," ungkap Iqbal.
Iqbal mengatakan hanya butuh waktu sebentar saja untuk menunggu orang dari dalam RS Graha Husada.
"Saya itu cuma mau kasih surat kronologisnya ini dan setelah itu berniat untuk pulang ke rumah," kata Iqbal.
"Omongan saya banyak dan pedagang martabak itu protes terus," sambungnya.
Baca juga: Akibat Angin Kencang, Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Lembang Bandung Barat
Tak hanya itu, menurut Iqbal, Erwin juga memintanya untuk memindah mobil ke tempat lain.
"Di sana juga jalan umum juga dan saya sebentar saja hanya kasih surat kronologinya ini saja."
"Saya posisinya menunggu di jembatan dekat pedagang martabak, tapi pedagang tersebut ngoceh terus," terangnya.
Beberapa saat kemudian, bapak dari staf Iqbal datang untuk mengambil surat kronologis.
Iqbal pun menyerahkan surat dan berpamitan pulang.
Tetapi, ia kembali bertemu Erwin. Keduanya pun terlibat perdebatan sengit.
Karena terpancing emosi, Iqbal pun memukul Erwin.
"Saya balik lagi dan bertemu dengan pedagang itu. Jadi saya itu parkir tidak langsung marah-marah, tapi kami perang omongan dulu," ujar Iqbal.
Baca juga: Isu Jegal Koalisi Pendukung Anies, NasDem: Sampai Hari Ini Super Solid!
"Saya ini tidak kemana-mana, saya parkir juga kan nunggu orang, dan saya akhirnya terpancing emosi hingga terjadilah keributan tersebut," sambungnya.
Lebih lanjut, Iqbal menegaskan ia tak akan memukul orang secara sembarangan jika tak ada sebab.
Kendati demikian, ia mengaku menyesal.
"Saya ini tidak mungkin arogan pukul orang kalau tidak ada sebabnya. Pada saat itu posisi saya juga capek, memang dari kantor panas dingin saya sakit kepala minum obat paracetamol," kata Iqbal.
"Saya salah marah-marah itu dan apa boleh buat, dan itu kronologisnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunbandarlampung.com/Bayu Saputra) (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)