TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto turut menanggapi soal pencarian Pilot Susi Air PK-BVY yang berasal dari Selandia Baru.
Diketahui pilot Susi Air yang bernama Captain Philips Marthen hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Prabowo menyebut proses pencarian pilot Susi Air tersebut tengah ditangani oleh pihak Kodam dan Polda disana.
Untuk itu Prabowo meminta semua pihak untuk sama-sama melihat perkembangan pencarian pilot Susi Air tersebut.
"Ya saya kira kodam, polda sedang menangani itu, kita liat perkembangannya."
"Ya ini kita ikuti perkembangannya terus," kata Prabowo dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: 2 Solusi yang Ditawarkan untuk Akhiri Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua
Diketahui sebelumnya terjadi pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut kasus itu berawal saat adanya 15 pekerja pembangunan sebuah puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
"Ada kelompok itu datang, yang mereka mencurigai bahwa 15 pekerja yang akan membangun bangunan puskesmas di Paro itu, ada anggota TNI atau BIN di dalam. Sehingga mereka melakukan pemeriksaan terhadap warga yang membangun Puskesmas," kata Mathius di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Mathius menerangkan ada lima pekerja yang tidak memiliki kartu identitias diri.
Mendapat laporan itu, TNI dan Polri hendak mengevaluasi belasan pekerja tersebut.
Baca juga: Beredar Foto Diduga Pilot Susi Air Pegang Bendera, TNI Sebut Hoaks: Masih Dilakukan Pencarian
"Lanjutan dari kejadian tanggal 4, 5, dan 6 (Februari), kita sudah susun rencana rapat di Timika, apabila nanti pesawat masuk kita akan bawa keluar para pekerja ini," ucapnya.
Singkat cerita, pesawat Susi Air yang dipiloti warga negara Selandia Baru, Philips Max Marthin sampai di Bandara Distrik Paro pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat yang membawa lima penumpang itu rencananya akan digunakan untuk mengangkut 15 pekerja bangunan yang dicurigai KKB.
Saat itu, lima penumpang pesawat dilepas karena merupakan warga asli Papua.
Namun, pesawat tersebut ditahan hingga dibakar oleh KKB.
"Namun pada saat 7 (Februari) kemarin masuknya pesawat membawa lima warga sipil orang Paro, itu akhirnya setelah turun pesawatnya ditahan, tidak boleh terbang, karena mereka juga mungkin kita evakuasi keluar," ungkapnya.
Baca juga: Bagaimana Nasib Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips? Cuaca & Hutan Lebat Kendala Proses Pencarian
Setelahnya, sang pilot disebut berhasil melarikan diri.
Namun, 15 pekerja bangunan tersebur diselamatkan oleh tokoh agama setempat.
"Warga yang 15 tadi sudah diamankan oleh bapak pendeta, kami memang sangat berterima kasih kepada pendeta, karena tahu ada kejadian itu, langsung dibawa keluar para pekerja itu, karena takut ada korban para pekerja," katanya.
Ke 15 pekerja ini pun sudah dievakuasi personel TNI-Polri untuk keluar dari Distrik Nduga.
Namun saat ini aparat keamanan masih mencari keberadaan pilot pesawat yang masih belum ditemukan.
"Nah pilot itu sementara memang masih tidak jauh dari Paro," ujarnya.
Baca juga: Pasukan Elite TNI akan Diterjunkan untuk Selamatkan Pilot Susi Air? Ini Kata Panglima TNI
TNI-Polri Gandeng Tokoh Adat dan Agama Cari Pilot Susi Air
Tim gabungan TNI/Polri menggandeng tokoh masyarakat dan agama untuk mencari pilot pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY.
Philips Marthen yang merupakan pilot pesawat tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. setelah insiden pembakaran pesawat Susi Air.
Sebelumnya, pesawat Susi Air dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.
Pesawat tersebut dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Kami mengedepankan pendekatan pada tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat dan agama melalui pemerintah daerah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat (10/2/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.
Menurut Benny, pelibatan para tokoh tersebut bertujuan untuk membuka ruang komunikasi demi ditemukannya sang pilot.
Baca juga: VIDEO Kronologi Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Berawal Ketika Hendak Evakuasi 15 Pekerja
Benny meyakini, dengan melibatkan para tokoh Papua bisa membantu pencarian.
"Untuk membantu aparat kepolisian dan TNI untuk membuka ruang komunikasi dengan pihak siapapun di distrik Paro," ujar Benny.
Namun, hingga saat ini, kata Benny, komunikasi dengan para tokoh tersebut belum terjalin dengan baik.
Sebab, sebagian masyarakat menyelamatkan diri keluar dari Distrik Paro setelah 15 warga sipil disandera oleh KKB.
"Hingga saat ini belum ada komunikasi yang terbangun, karena pasca 15 pekerja puksesmas yang sudah dievakuasi, bersamaan dengan itu juga masyarakat keluar dari kampungnya untuk menyelematkan diri ke Kabupaten Nduga."
"Saat ini yang sedang diupayakan mencari tahu kondisi terkahir kapten Philips tersebut, namun ada keterbaatasan telekomunikasi di sana, kata Benny.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Milani Resti Dilanggi/Dewi Agustina)
Baca berita lainnya terkait Pesawat Susi Air Dibakar di Papua.