TRIBUNNEWS.COM, NDUGA- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut akan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthens.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom mengungkapkan Kapten Philips akan diberdayakan mengajari anggota TPNPB menerbangkan pesawat.
Baca juga: Bebaskan Pilot Susi Air, Bupati Nduga Ingin Negosiasi dengan KKB
"Dia akan kami tahan, dan dia juga akan melatih anak-anak muda TPNPB untuk bawa pesawat dan helikopter," ujar Sebby lewat pesan suara kepada Tribun-Papua.com, Jumat (17/2/2023).
Sebby mengungkapkan kondisi Kapten Philips dalam kondisi baik. KKB mengaku akan menjadikan Kapten Philips sebagai alat agar dengat dengan Selandia Baru dan Australia.
"Pilot aman bersama TPNPB. Dia dijaga layaknya keluarga karena kami lebih dekat dengan Selandia Baru dan Australia di pasifik," kata dia.
Sebby mengatakan, Kapten Philip akan dijadikan sebagai alat negosiasi politik dengan Selandia Baru dan pemerintah Indonesia mewujudkan keinginan pihaknya yakni kemerdekaan Papua.
Ia juga menyebut tak akan melepas Kapten Philip jika keinginan itu tak dipenuhi.
Kapten Philip sebelumnya diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dia terbangkan dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/20223).
Operasi dilaksanakan jika negosiasi gagal
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menegaskan, pihaknya akan melakukan operasi penegakan hukum menyelamatkan Kapten Philip setelah usaha negosiasi dianggap gagal.
Baca juga: Pilot Susi Air Berhari-hari Disandera KKB, Bagaimana Kondisinya Kini? Ini Pengakuan TPNPB-OPM
Saat ini, langkah operasi penegakan hukum itu sedang dalam persiapan. Pihak kepolisian dan otoritas keamanan lainnya sedang menunggu hasil negosiasi di lapangan.
"Saya minta teman-teman sabar dulu, kita setelah mendapat informasi dari masyarakat yang kita kirim, Pak Bupati (Nduga) sedang mengupayakan itu, kalau sudah dikroscek kebenarannya, baru kita bisa lakukan langkah penegakan hukum untuk menyelamatkan pilot, kalau negosiasi itu gagal," ujarnya di Jayapura dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Menurut Fakhiri, proses negosiasi terus dilakukan, namun hingga saat ini belum ada respons balik dari Egianus Kogoya.
Seiring dengan itu, proses pencarian juga terus dilakukan. Dari hasil pemantauan siber, komunikasi dari kelompok Egianus sudah terpantau, namun keberadaannya masih belum bisa dipastikan karena faktor geografis.
"Di gunung ini tangkapan (sinyal) susah, tangkapannya bisa ke mana-mana tergantung BTS. Saya tidak mau mengatakan dia ada di Habema, Mbua, Tiom, Balingga, tidak," kata Fakhiri.
Baca juga: Operasi Rahasia Disiapkan Untuk Pilot Susi Air, TNI-Polri yang Terlibat Dibekali Penegakan HAM
Sebelumnya, Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge, berupaya melakukan negosiasi dengan KKB.
Dilansir Kompas.com, informasi tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
"Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo, Kamis (16/2/2023).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul TPNPB-OPM Sebut Bakal Manfaatkan Pilot Susi Air untuk Hal Ini jika Permintaan Mereka Tak Dituruti