Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 22 hari terlewati sejak peristiwa pesawat Susi Air dengan kode terbang PK-BVY hilang kontak serta kejadian pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot pada 7 Februari 2023.
Namun keberadaan pilot yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih belum bisa diselamatkan.
Pemilik maskapai penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti masih berduka atas kejadian penyanderaan pilot dan pembakaran pesawatnya tersebut.
Baca juga: Update Penyanderaan Pilot Susi Air, Kata Panglima TNI hingga Polda Papua
"Dari kejadian penyanderaan dan pembakaran itu sudah 22 hari. Kita semua prihatin, berduka," kata Susi dalam konferensi pers seperti ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/3/2023).
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini tetap berharap pilot mereka yakni Kapten Philips Mark Mehrtens dapat dibebaskan tanpa syarat.
"Kita tetap berharap dan berdoa bahwa akhirya pilot kita Kapten Philips Mark Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat kalau bisa," kata Susi.
Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu diduga dibakar pihak tertentu.
Baca juga: Panglima TNI Sebut KKB Penyandera Pilot Susi Air Berbaur dengan Masyarakat: Kami Harus Hati-hati
Representatives Susi Air, Donal Fariz, membeberkan kronologinya.
"Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 06.35 WIT telah terjadi lost contact pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro sekitar pukul 06.17 pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg," kata Donal melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2023).
Dua jam kemudian, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.
Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan soal kendala penyelamatan pilot Susi Air, Capten Philips Mark Mehrtens dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).