Dia baru mengetahui kabar itu setelah ada yang datang memberitahu.
Ia diberi tahu, bahwa ada yang sedang mencarinya di rumah.
Tiba di rumah, Hermanto melihat banyak tentara di rumahnya.
Di situ ia diberi tahu, jika anaknya Praka Jumardi gugur dalam tugasnya di Papua.
Hermanto hanya bisa pasrah. Sementara istrinya pingsan usai mendengar kabar tersebut.
"Saya baru tahu anakku meninggal kemarin pas pulang dari sawah. Itu pun karena ada orang datang panggil saya di sawah. Dia bilang ke saya, kalau ada yang cari saya di rumah," kata Hermanto.
"Setelah itu saya langsung pulang. Pas sampai di rumah, saya lihat banyak tentara. Mamanya langsung pingsan dan diangkat ke rumah," sambungnya.
Baca juga: Dandim Yahukimo dan Prajurit TNI Ditembak, Inilah Daftar Serangan KKB Papua ke Aparat Sepanjang 2023
Prajurit TNI dan Seorang Warga Korban KKB
Sebelumnya diberitakan, prajurit TNI Praka Jumardi dan seorang warga sipil perempuan berinisial TM meninggal dunia dalam sebuah serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).
TM yang merupakan warga asli Papua meninggal karena ditembak KKB saat berada di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak sekira pukul 10.58 WIT.
Sedangkan Praka Jumardi yang bertugas di Satgas Yonif Raider 303/SSM meninggal saat berusaha mengevakuasi jasad TM.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan serangan KKB ditujukan ke Pos Sinak Satgas Yonif Raider 303/SSM pada sore hari.
"Gerombolan KST (Kelompok Separatis Teroris) telah menyerang dan menembak Personel Pos Sinak Satgas Yonif Raider 303/SSM. Seorang warga sipil dan satu prajurit meninggal dunia," ungkapnya, Jumat (3//3/2023, dikutip dari TribunPapua.com.
Serangan ini berawal ketika prajurit TNI akan mengevakuasi TM yang tewas tertembak oleh KKB.