TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Dari total 264 siswa kelas XII dan XIII SMKN 4 Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), hanya belasan siswa yang ikut apel pagi pukul 05.30 WITA.
SMKN 4 Kupang menerapkan pemberlakuan jam masuk sekolah pukul 05.30 hari pertama pada Senin, (6/3/2023).
Baca juga: Siswa SMAN 1 Rote Barat Daya NTT Tunggang Kuda ke Sekolah, Begini Tanggapan Kepala Sekolah
Plh Kepala SMKN 4 Kupang, Madelina dalam sambutannya saat apel pagi mengatakan, program masuk sekolah pukul 05.00 ini merupakan upaya percepatan mutu pendidikan di NTT. Ia meminta pengawas hingga para guru dan pegawai selalu siap melaksanakan tugas.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, pengawas, guru, pegawai dan murid yang telah hadir dan siap melaksanakan tugas," tutur Madelina.
Madelina mengaku, ketika mendapatkan informasi untuk melaksanakan program baru ini, pihaknya diundang beberapa kali untuk rapat dengan dinas terkait.
Pihak sekolah pun langsung mensosialisasikan aturan ini ke guru, pegawai termasuk petugas kebersihan hingga satpan sehingga program ini bisa dipahami dan dilaksanakan. Setelah itu, pihak sekolah mensosialisasikan kepada orang tua.
Saat disosialisasikan, sejumlah orang tua menyatakan keberatannya dengan program ini karena berbagai faktor diantaranya faktor keamanan terutama siswa yang rumahnya jauh. Para orang tua murid merasa khawatir dan resah jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Pihak sekolah SMKN 4 Kupang meyakinkan jika semua akan difasilitasi pemerintah termasuk menyiapkan armada hingga keamanan.
Baca juga: Ditanya Dasar Hukum Penerapan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi, Begini Jawaban Gubernur NTT
"Waktu rapat dengan Plt Sekda NTT beberapa waktu lalu disampaikan jika semua itu akan difasilitasi oleh pemerintah dengan menyiapkan armada termasuk keamanan dalam hal ini pihak kepolisian. Di titik-titik tertentu akan memback-up program ini," jelas Madelina.
Pengawas SMKN 4 Kupang, Wellem Nubatonis mendukung penuh setiap instruksi Gubernur NTT dengan tujuan agar siswa-siswi di NTT membawa perubahan.
"Biar kita latih mereka untuk lebih disiplin walaupun ada orang katakan kenapa selama ini jam 7. Tetapi kita coba sesuai instruksi Gubernur jam 5.30, apakah ada perubahan-perubahan yang memberikan keberhasilan kepada siswa ke depan, kita lihat satu bulan ke depan ini,"jelasnya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMAK N 4 Kupang, Harry Ledoh mengatakan terkait dengan jadwal akan disesuaikan lebih dahulu dengan kemampuan siswa dan guru di pagi hari.
Menurutnya, jika langsung eksekusi dengan KBM tentu tidak akan efisien, karena pasti tidak akan ada yang dicerna. Baik dari sisi pengetahuan maupun kesiapan siswa belajar, sehingga dimaksimalkan bagaimana berproses dengan membangun kesadaran, otak difungsikan secara baik dulu dengan hal-hal yang tidak memberatkan seperti materi-materi pelajaran.
Ia melanjutkan, sebenarnya banyak hal yang dilakukan guru dalam kelas untuk jam pertama pelajaran. Tetapi di SMKN 4 Kupang saat ini lebih fokus kepada literasi, sehingga siswa dipersiapkan aik secara psikologis maupun kesehatan.