Untuk para siswi ini, diperlukan konseling khusus untuk mengetahui motif yang membuat anak-anak tersebut melakukan trend tidak biasa.
Karena perbuatan menyakiti diri sendiri tidak dilakukan spontan karema adanya rasa kecewa dan protes kepada orang-orang tertentu.
"Makanya perlu pendekatan dan penggalian persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah ada luka batin yang butuh penanganan yang baik," kata dia.
Sejauh ini, pendampingan kepada siswi akan dilakukan oleh PPA Bengkulu Utara.
Namun, PPA Provinsi Bengkulu akan melakukan pemantauan
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul BREAKING NEWS: 52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Pakai Silet, Polisi Turun Tangan