Terdapat 9 dusun di Desa yang berjarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini.
Nantinya, pos jaga malam yang berada di Balai Desa dan di tiap dusun ini akan dilakukan minimal 10 orang dari kalangan pemuda dan masyarakat.
Mereka bertugas memantau perkembangan situasi dan kondisi.
Harapannya dengan penjagaan ini, apabila terjadi sesuatu maka bisa cepat tanggap dan bisa langsung dikomunikasikan kepada masyarakat.
Pos jaga mulai dilakukan malam ini.
"Jaga malam akan dilakukan sampai ada tanda aman yang disiarkan BPBD Magelang ," kata dia.
Diketahui, Desa Krinjing, kecamatan Dukun menjadi satu di antara wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak erupsi Gunung Merapi , pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Baca juga: Viral Video Wisatawan Ketep Asik Abadikan Erupsi Gunung Merapi, Ingin Saksikan Luncuran Awan Panas
Abu vulkanik yang mengguyur desa ini cukup tebal. Jalan dan atap-atap rumah penduduk berselimut abu dengan ketebalan rata-rata mencapai satu sentimeter.
"Abu vulkanik mengguyur wilayah desa Krinjing dengan tebal rata-rata satu sentimeter," katanya.
Lebih lanjut, Sambas bercerita, siang itu dirinya sedang bekerja di ladang, ketika tepat pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi tiba-tiba mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah barat daya.
Ia yang melihat kepulan asap membumbung tinggi langsung bergegas lari meninggalkan ladang menuju ke pemukiman.
Warga sudah berkumpul di jalan, dan sempat panik. Ia bersama relawan kemudian berupaya menenangkan.
"Biasanya, kecelakaan (fatal) karena warga panik. Kami berusaha menenangkan. Kemudian (abu turun) saya langsung mencari masker, ada di (desa) Paten dan saya bagikan untuk pertolongan pertama bagi warga," ujar dia.
Desa Krinjing mulai diguyur hujan abu vulkanik sekira pukul 13.45 WIB.