"Namine putu kulo, Ganjar (Namanya cucu saya, Ganjar.)" jawab Mbah Pawit Darto polos, disambut ketawa hampir semua orang di ruangan itu.
Kebetulan, nama cucu Mbah Pawit sama seperti nama Gubernur Jateng.
"Olaah Masyallah, selama ini tak cari, ternyata jenengan Mbahne kulo,"
"Jadi kulo Ganjar, putune jenengan," kata Ganjar sambil dibarengi canda tawa.
Ganjar Nyadran ke Makam Wali Songo
Ganjar Pranowo juga lakukan 'Nyadran' dalam rangka menyambut Ramadan.
Tak sendirian, Ganjar Nyadran atau ziarah ditemani sang istri Siti Atikoh.
Baca juga: Sambut Ramadan, Ganjar ‘Nyadran’ ke Makam Wali Songo
Keduanya memulai rangkaian ziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3/2023).
Gus Abubakar, merupakan seorang keturunan Sunan Ampel mengatakan itu adalah tempat ziarah paling istimewa.
Ganjar melantunkan tahlil dan doa di samping makam Sunan Ampel sekira setengah jam.
"Tidak semua orang bisa masuk ke bagian ini. Alhamdulillah kita bisa mengantar Pak Ganjar sampai pada titik ini," kata Gus Abubakar dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/3/2023).
Usai berdoa, Ganjar menyampaikan ziarah ke makam Sunan Ampel ini merupakan rangkaian ziarah wali songo yang dilakukannya mulai Jumat hingga Minggu (19/3/2023).
"Kita muslim Indonesia mengenal yang namanya tradisi nyadran sebelum Ramadan. Dan kami mengawali nyadran di makam Sunan Ampel," kata Ganjar.
Ganjar juga menjelaskan, alasan lain perjalanan ziarah Wali Songo ini adalah untuk mengenang segala cara dakwah ulama terdahulu yang tidak menyingkirkan kearifan lokal.
"Setelah dari sini perjalanan akan berlanjut ke Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Hari Minggu kita lanjut ke Makam Raden Fattah, Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Gunungjati," pungkas Ganjar.
(Tribunnews.com, Renald/Adi Suhendi)(TribunJogja.com, Iwan Al Khasni)