"Pada 31 Januari 2023, korban menginap di rumah pelaku. Tapi itu masih aman saja dan belum terjadi pembunuhan. Korban tidur bersama orang tua pelaku," tutur Donny.
Meski telah disuruh pulang, ternyata pelaku tidak mengantar korban ke rumahnya.
Baca juga: Hari Kebahagiaan Internasional, 20 Maret 2023: Sejarah dan Pendirinya
Korban justru dibawa ke sebuah rumah yang masih satu daerah dengan rumah pelaku.
"Saat berada di rumah itu, pada 3 Februari 2023, barulah dimulai eksekusi oleh pelaku. Dengan cara menghabisi nyawa korban menggunakan kayu dan bantal."
"Leher korban dicekik dan wajah ditutupi dengan bantal hingga korban lemas dan tak berdaya. Lalu pelaku pergi ke dapur mencari sebuah kayu dan memukul kepala bagian kiri korban," tambah Donny.
Donny menambahkan, pelaku memukul kepala korban sebanyak tiga kali.
Dari pemukulan tersebut, darah keluar dari hidung dan mulut korban.
Setelah dipastikan tak bernyawa, pelaku menyeret korban ke dapur.
"Korban diseret pelaku ke dapur, lalu pelaku mencari cangkul untuk menggali tanah supaya korban bisa dikuburkan. Seluruh pakaian pelaku dibuka dan dibakar untuk menghilangkan jejak," jelas Donny.
Penemuan Mayat
Mayat perempuan ini pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah.
"Mayat perempuan ini pertama kali ditemukan saat pemilik rumah mengecek kediamannya, lalu pemilik rumah curiga karena ada bercak darah di salah satu kamar," kata Wali Nagari Singgalang, Seri Mesra.
Seri mengatakan, setelah curiga ada yang tak beres di rumahnya, pemilik langsung melihat ke sekeliling rumah dan ditemukan ada bekas galian di lantai dapur.
"Melihat ada bekas galian itu, pemilik rumah segera melapor ke pihak nagari dan nagari menginformasikan ke polisi setempat," lanjut Seri.