“Tidak tahu siapa (musuhnya), hanya diberitahu lewat WhatsApp untuk bertemu di suatu tempat,” kata Fadli.
Lebih lanjut, AKP Solekhan mengungkapkan, sebelumnya mereka janjian untuk perang sarung di depan Saloka, Tuntang.
Karena dirasa ramai oleh warga, mereka pindah ke dekat Kampoeng Kopi Banaran di Bawen hingga sepakat untuk berperang sarung di daerah Jembatan Tuntang.
Baca juga: 2 Pelajar SMK Tewas Tenggelam di Kawasan Wisata Pemandian Air Terjun, Jenazah Ditandu Pakai Sarung
Setelah polisi mendapat laporan dari warga, anggota Polsek Bawen langsung menuju lokasi hingga para pelaku perang sarung bubar dan melarikan diri.
Sejumlah motor mereka juga ditinggal kabur hingga menjadi barang bukti.
"Terdapat juga stang seker serta kawat panjang untuk mengulir sarung agar menjadi lebih keras saat diikat," imbuh AKP Solekhan.
Kapolsek meminta para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anaknya.
Pasalnya, sebagian dari pemuda yang terlibat perang sarung itu mengaku pamit kepada orangtuanya untuk pergi tarawih.
“Harus lebih diawasi, tarawih kan selesai pukul 21.00 WIB, lebih dari itu perlu dicurigai pergi ke mana,” kata Kapolsek saat memberi imbauan kepada para orangtua pelaku. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ditangkap Saat Perang Sarung, 12 Orang Geng Ambarawa Vs Salatiga Menangis di Mapolsek Bawen