Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengklaim turut memahami kesedihan pemain tim nasional (timnas) Indonesia yang sudah berlatih keras. Akan tetapi, dia mengingatkan para pemain untuk sadar sejarah.
Hal itu diungkap oleh Hasto untuk menanggapi soal pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Pembatalan itu disinyalir satu di antaranya karena penolakan PDIP terhadap timnas Israel.
"Kami menyadari betapa beratnya buat timnas kita yang tekad berlatih. Tetapi tidak akan ada pemain yang hebat tanpa gemblengan lahir batin. Kami percaya apa yang terjadi justru akan menggembleng tim nasional kita," ujar Hasto dalam konferensi pers di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Dia berpendapat bahwa mimpi pemain timnas Indonesia tidak akan pernah luntur karena batal bermain dalam ajang piala dunia U-20. Hasto pun mengingatkan setiap pemain harus paham sejarah.
Khususnya, lanjut Hasto, sejarah perjuangan tanah air dalam membela kemerdekaan Palestina. Hal itu dibuktikan dengan terbangunnya stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Baca juga: PDI Perjuangan Bakal Gelar Rakornas di GBK pada 24 Juni 2023
"Di satu sisi kita sebagai bangsa memang punya niat yang kuat di dalam membangun tim sepak bola yang handal, tetapi di sisi lain kita juga terikat pada tugas-tugas sejarah yang harus kita jalani dengan sebaik-baiknya," ungkap Hasto.
Hasto pun mengklaim bahwa sikap Indonesia harus konsisten menolak Israel bermain di Indonesia.
Dia tidak mau GBK yang merupakan simbol terhadap pembelaan Palestina menjadi tak direalisasikan.
"Bagaimana orang nanti akan berkata buat apa GBK ini yang hadir karena sikap konsistensi terhadap pembelaan Palestina lalu setelah kita punya kesadaran, apalagi diperburuk oleh berbagai tindak kemanusiaan kita melupakan aspek itu " jelas Hasto.
Hasto menginginkan pemain timnas Indonesia nantinya tidak hanya handal, disiplin dan militan.
Sebaliknya, pemain itu nantinya juga memiliki kekuatan moral dalam menghadapi sesuatu.
"Kita jadikan sebagai energi pemulihan bagaimana kita menggembleng anak-anak bangsa dari dini untuk menjadi tim sepak bola yang handal, berdisiplin, militan, yang punya suatu kekuatan moral yang punya kemampuan teknik-teknik yang hebat," pungkasnya.
Pemain Timnas Indonesia U-20 Serang IG Ganjar