TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai meledaknya kilang Pertamina RU II Dumai Riau.
Ledakan dilaporkan terjadi pada Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 22.40 WIB.
Usai ledakan, kebakaran kemudian melanda kilang milik Pertamina itu.
Kemudian, ada kasus cita segitiga berujung tragis di Tulangbawang, Lampung.
Cinta tersebut melibatkan pasangan suami istri BP (28) dan SI (30) serta adik ipar A (17).
BP tega membunuh SI dengan racun putas.
Baca juga: Sosok Bripda DK, Personel Ditsamapta Polda Banten yang Tewas Tak Wajar, Baru 1,3 Tahun Jadi Polisi
Berita populer terakhir datang dari update kasus tewasnya Bripda DK (21), anggota Ditsamapta Polda Banten.
Terungkap sebelum tewas, terlihat perilaku aneh dari Bripda DK.
DK mengeluh kepada ibunya dan ingin agar dirinya dimutasi ke Tangerang.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Terdengar Suara Ledakan Kilang Pertamina RU II Dumai, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Ledakan keras terdengar dari Kilang Pertamina RU II Dumai di Jalan Putri Tujuh, Sabtu (1/4/2023) malam.
Sejumlah rumah warga yang berada dekat lokasi ledakan rusak parah akibat dentuman ledakan.
Ledakan terdengar sekitar pukul 22.40 WIB, dan informasinya berasal dari dalam Kilang Pertamina RU II.
Pantauan Tribun dari lokasi, akses menuju kilang ditutup.
Petugas berjaga-jaga di Jalan Putri Tujuh yang menjadi akses menuju kilang.
Seorang warga yang tinggal dekat lokasi kilang mengatakan bahwa ledakan dahsyat membuat rumahnya dan tetangganya berantakan.
Belum ada informasi jumlah korban jiwa dalam musibah ledakan yang bersumber dari dalam Kilang Pertamina Internasioanl RU II Dumai tersebut.
Sejumlah warga yang tinggal dekat area Kilang Pertamina tampak panik dan takut terjadinya ledakan susulan dari dalam kilang.
"Kami kaget mendengar ledakan dan berhamburan keluar rumah, sebab kaca rumah saya ikut pecah," ujar Bobby warga Kelurahan Tanjung Palas, yang tempatnya tinggalnya tak jauh dari kilang.
2. Dipicu Cinta Segitiga, Suami Racun Istri hingga Tewas di Lampung, Berawal Adik Korban Mengadu Hamil
Dipicu cinta segitiga, pria berinisial BP (28) tega menghabisi nyawa istrinya SI (30) menggunakan racun putas.
Peristiwa terjadi di Kecamatan Rawa Jitu Timur, Tulangbawang, Lampung pada Kamis (16/3/2023).
Peristiwa pembunuhan bermula saat pelaku BP menjalin hubungan asmara dengan adik kandung korban berinisial A (17).
Bahkan BP dan A sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Hingga akhirnya pada Kamis (23/2/2023), A memberitahu BP bila dirinya sudah hamil dengan usia kandungan satu bulan.
"Adik kandung korban memberi tahu kepada pelaku kalau dirinya sudah hamil satu bulan dan minta pertanggung jawaban dari pelaku," kata Kapolres Tulangbawang, AKBP Jibrael Bata Awi saat jumpa pers, Jumat (31/4/2023).
BP pun lantas mulai merencanakan menghabisi nyawa istrinya SI.
SI dianggap BP menjadi penghalang hubungannya dengan A yang masih berstatus pelajar.
Kemudian pada Senin (6/3/2023), pelaku mencari obat racun melalui aplikasi YouTube.
Selanjutnya pada Rabu (08/03/2023), pelaku memesan obat racun jenis putas secara online seharga Rp 117 ribu.
Paket racun putas pun tiba pada hari Minggu (12/03/2023) di Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawa Jitu Selatan.
Lantas, BP menyuruh anak pamannya untuk mengambil paket yang berisi obat racun.
3. Aya Pelaku Pembunuhan Lansia di Kalsel Mengaku Diperintahkan oleh Petinggi Perusahaan JGA
Seorang lansia bernama Sabriansyah (60), warga Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ditemukan tewas mengenaskan di kebun karet dengan luka tembak di kepala.
Setelah kejadian, salah seorang pelaku bernama Aya berhasil ditangkap dan dibawa ke Polres Banjar.
Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Andi Rian Djajadi, memerintahkan Polres Banjar mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis terhadap lansia tersebut.
Polisi meyakini pelaku tidak sendiri dalam melancarkan aksi pembunuhan terhadap Sabriansyah.
Dua pelaku yang diduga terlibat masih dalam pengejaran.
"Kami yakin pelaku tidak satu orang saja, karena dugaan kami masih ada dua pelaku lagi, dan sekarang masih dalam pencarian. Saya harap supaya bisa menyerahkan diri," kata Andi Rian, Jumat (31/3/2023).
Dari hasil penyelidikan dan keterangan pelaku, didapat informasi bahwa ia disuruh oleh seorang petinggi perusahaan JGA.
"Kami akan panggil dari pihak JGA untuk dimintai keterangannya," ungkap Andi Rian.
4. Kasus Pembunuhan Terungkap saat Warga Melihat Fadhil Menyeret Tubuh Ayahnya yang Sudah Tak Bergerak
Fadhil Azhari (25) tega membunuh ayah kandungnya, Oktariman (63) hanya karena yang diberi uang rokok, Kamis (30/3/2023) sekitar pukul 23.15 WIB.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di ruang tamu rumah mereka di Jalan Dagang, Gang Karya, RT 01 RW 01 Dusun IV, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah seorang warga, Juang melihat pelaku Fadhil Azhari tengah menyeret tubuh sang ayah ke luar rumah.
Sebelumnya, saksi tersebut sempat mendengar suara ribut-ribut saat dia baru pulang dari masjid.
Saksi kemudian berinisiatif mendatangi lokasi sumber suara yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya.
Saat itulah dia melihat Fadhil Azhari, menyeret tubuh ayahnya, Oktariman pada bagian kaki dari dalam rumah.
Oktariman ketika itu tak bergerak.
Juang kemudian meminta tolong kepada warga lainnya.
Meski sempat melarikan diri menggunakan sepeda motor, sang pelaku akhirnya ditangkap warga 2 jam usai kejadian.
Namun, dia berhasil ditemukan di gang kecil tidak jauh dari rumahnya.
"Kami sempat melacak lokasi ponsel milik pelaku berada di Panam. Kemudian karena tidak ketemu, kami kembali ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban," ungkap Kapolsek Siak Hulu, AKP Zainal Abidin.
"Saat kami kembali, di gang kecil tidak jauh dari rumah korban, pelaku berada di belakang mobil kami menggunakan sepeda motor. Langsung kami tangkap pelaku," imbuhnya.
5. Perilaku Aneh Bripda DK Sebelum Akhiri Hidup, Hitung Peluru Besok Senjata Ini Saya Serahkan ke Polda
Bripda DK (21), anggota Ditsamapta Polda Banten ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Jumat (31/3/2023) pagi.
Saat ditemukan tak bernyawa, terdapat senjata api laras panjang jenis SS1 V2 di dekat tubuh jasad Bripda DK.
Bripda DK diketahui baru 1,3 tahun menjadi anggota Polri.
Hingga saat ini belum diketahui motif Bripda DK nekat mengakhiri hidupnya dengan senjata api yang merupakan inventarisir Polda Banten itu.
Namun perilaku aneh ditunjukkan Bripda DK sebelum kematiannya.
Bripda DK disebut sempat menghitung jumlah peluru bersama ibundanya.
Dia menyebut pistol inventaris yang dipegangnya akan diserahkan ke Polda Banten keesokan harinya.
Selain itu Bripda DK juga mengeluh kepada ibunya dan berharap dapat dimutasi ke Tangerang.
Informasi ini disampaikan Wulan, tetangga korban.
Dikutip dari Tribun Banten, Wulan mengatakan, pada Kamis (30/3/2023) atau sehari sebelum tewas, Bripda DK baru selesai dinas luar di PLTU Suralaya, Kota Cilegon.
DK mengeluh kepada ibunya dan ingin agar dirinya dimutasi ke Tangerang.
Menurut Wulan, ibu korban sempat bercerita bahwa anaknya ingin mutasi ke Tangerang sambil kuliah di sana.
"Pada Kamis malam, ibu dan almarhum sempat menghitung peluru, korban sempat berkata ini (senjata api-red) besok mau diserahkan ke Polda," kata Wulan di kediaman duka.
(Tribunnews.com)