TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suami istri warga Pasawaran, Bandar Lampung menjadi korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Jawa Tengah.
Diketahui, pelaku bernama Tohari alias Mbah Slamet (46) telah membunuh 12 orang korban yang telah ditipunya.
Helmi kakak perempuan dari istri Irsyad, yakni Tri mengatakan korban dukun pengganda uang lebih dari setahun tidak pulang.
Menurutnya, kedua korban yang merupakan pasutri tersebut izin pamit untuk bekerja di Jawa.
Dia menjelaskan, bahwa korban memiliki usaha tapis di rumahnya sendiri yang berada di Dusun Simbarejo, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
Helmi menyebutkan, korban izin untuk pergi ke Jawa tersebut karena ada pekerjaan untuk mengajari kursus membuat bordir.
“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” jawab Helmi.
Untuk kepergiannya sendiri, korban pamit pada tahun 2021 lalu.
Setelah korban pamit pergi tersebut, dirinya mengaku tak pernah berkomunikasi selama hampir setahun tersebut.
Bahkan untuk dua orang anaknya yang berada di rumah.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Janji ke Korban Akan Diantar Pulang ke Lampung Pakai Macan Putih
“Untuk komunikasi ke saya juga engga dan anaknya juga enggak,” ucap dia.
Helmi mengatakan, korban sendiri memiliki anak dua orang.
Dia mengaku mengetahui kabar adik dan iparnya tersebut telah tiada dan menjadi korban korban pembantaian oleh dukun bernama Slamet Tohari dari sang anak.
Sang anak korban mengaku bahwa mendapatkan informasi tersebut dari sanak saudaranya yang berada di Solo.