TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan kepada tukang becak dan pedagang di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (8/4/2023).
Presiden Jokowi tampak mengajak cucunya, Jan Ethes Srinarendra dalam membagikan amplop putih kepada para pedagang dan tukang becak di tanah kelahirannya tersebut.
Tukang becak dan pedagang yang mendapat bantuan dari Presiden Jokowi mengaku senang dan mereka merasa diperhatikan oleh presiden.
"Senang sekali bapak ngasih perhatian sama rakyat kecil tuh terima kasih," ujar tukang becak, Suwardi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (8/4/2023).
"Harapannya semoga pak presiden sehat wal afiat sekeluarga, amin," imbuhnya.
Sementara itu salah seorang pedagang, Herman mengaku akan menggunakan bantuan dari presiden tersebut untuk digunakan sebagai modal usaha.
"Sudah ketemu alhamdulillah, Dapet amplop buat modal usaha," ujarnya.
Baca juga: Begini Gaya Jan Ethes Saat Bantu Presiden Jokowi Bagi-bagi Amplop di Pasar Tradisional di Solo
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengajak Jan Ethes melaksanakan salat Jumat di Masjid Syeikh Zayed, Surakarta (7/4/2023).
Dia juga tampak didampingi anaknya yang sekaligus menjadi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo.
Sehari sebelumnya Presiden Jokowi juga melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Kamis (6/4/2023).
Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden Jokowi ikut menanam padi bersama para petani.
Dalam kunjungan kerja di Tuban tersebut dia didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Presiden Jokowi didampingi Mentan SYL Lakukan Percepatan Tanam Padi di Tuban
Presiden Jokowi mengaku senang karena petani di Tuban menggunakan pupuk organik yang dilakukan oleh petani Indonesia.
"Hari ini kita mulai menanam seperti di daerah-daerah lain, setelah panen tidak diberi jeda karena masih ada air banyak," ujar Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/4/2023).
"Dan yang saya seneng di sini memakai pupuk organik yang dilakukan oleh serikat petani Indonesia," imbuhnya.
Dia menambahkan, luas lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik kurang lebih seribu hektar.
"Dan biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektar bisa sampai 5-6 juta, di sini hanya 100 sampai 500 ribu per hektar," jelasnya.
Menurutnya, jika hal tersebut bisa dikembangkan di daerah lain maka akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan petani.
Presiden Jokowi menilai metode penggunaan pupuk organik tersebut juga akan mengurangi ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia yang selama ini banyak digunakan.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang)