News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukun Sadis di Banjarnegara

Sosok Theresia Dewi, Korban Pembunuhan Mbah Slamet Asal Magelang, Hilang Sejak November 2021

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Slamet di lokasi penemuan mayat di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) (kiri) dan para korban (kanan). 8 korban pembunuhan Mbah Slamet telah teridentifikasi.

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Tengah telah merilis 8 nama korban pembunuhan berantai Mbah Slamet yang telah teridentifikasi.

Dalam daftar tersebut ada 4 nama korban yang baru teridentifikasi yakni Suheri, Riani, Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto.

Keluarga keempat korban telah menjalani tes antemortem dan ditemukan sejumlah kecocokan seperti bentuk gigi dan jam tangan yang terkubur.

Korban Suheri dan Riani merupakan pasangan suami istri asal Pesawaran, Lampung.

Sementara korban Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto merupakan ibu dan anak asal Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: 8 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Teridentifikasi, Terbaru Warga Magelang-Lampung

Terungkapnya identitas Theresia Dewi sebagai salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet setelah pihak keluarga melaporkan ke posko aduan orang hilang di Polres Banjarnegara.

Wanita berusia 47 tahun itu menghilang sejak November 2021 setelah berpamitan untuk pergi ke Banjarnegara ditemani anak pertamanya, Okta Ali Abrianto.

Berdasarkan pengakuan keluarga, Theresia Dewi bekerja sebagai kontraktor dan sempat mengalami masalah keuangan.

Theresia Dewi berstatus janda setelah dua kali pernikahannya gagal.

Dalam proses tes antemortem, petugas menemukan kecocokan antara jam tangan berwarna oranye yang ditemukan terkubur di dalam liang lahat dengan foto jam tangan korban.

Kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64) mengaku telah melakukan tes DNA untuk mencocokkan dengan jasad korban.

Ia sangat yakin adik dan keponakannya (Okta Ali) sebagai korban pembunuhan karena melihat sejumlah barang yang ditemukan di liang lahat korban.

"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya itu. Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta."

"Lalu, kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana. Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui, masih dalam penyelidikan," ungkapnya, Sabtu (8/4/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: 18 Orang Hilang Terdata di Posko

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini