Laporan Wartawan Tribun Jogja Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Pengamatan yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Jumat (21/4/2023) mulai 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke barat daya.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan secara meteorologi, cuaca berawan dan cerah dan angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 17.6-19 °C, kelembaban udara 70-96.2 persen, dan tekanan udara 871-918 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah, teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah,” katanya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali dengan amplitudo 4-27 mm berdurasi 24,88-138,52 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.
Baca juga: Hari Ini Gunung Merapi Mengalami 52 Kali Gempa Guguran
Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Gunung Merapi Keluarkan 20 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,8 Km ke Barat Daya