News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelajar di Klaten Dikeroyok hingga Tewas, Sempat Dirawat hingga Polisi Lakukan Penyelidikan

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengeroyokan - Seorang pelajar, NA (17) warga Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia karena diduga dikeroyok, Selasa (16/5/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar, NA (17) warga Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia karena diduga dikeroyok, Selasa (16/5/2023).

Kejadian pengeroyokan tersebut pun dibenarkan oleh Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah.

"Iya (kasus dugaan pengeroyokan) dilaporkan oleh Sriyanto (ayah korban)," terang Abdillah kepada TribunSolo.com, Selasa (16/5/2023).

Abdillah menerangkan, NA diduga dikeroyok pada Minggu (14/5/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

"Untuk kejadian sekitar pukul 00.30 WIB," ujar Abdillah.

Atas kasus tersebut, sejumlah saksi pun diperiksa.

Baca juga: Siswa SMP di Klaten Tewas Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Abdillah juga menceritakan, korban dihadang pelaku, lalu dikeroyok.

"Modusnya diduga korban dihadang pelaku, lalu dikeroyok," ucapnya.

Setelah itu, ayah korban, Sriyanto, membuat laporan ke Polres Klaten.

"Iya dilaporkan oleh Sriyanto (ayah korban)," ujar Abdillah.

Korban pun sempat mendapatkan perawatan medis selama 2 hari di rumah sakit.

Hingga, pada Selasa (16/5/2023) NA dinyatakan meninggal dunia.

Ilustrasi pengeroyokan (Ist/tribun jambi)

Polisi Lakukan Penyelidikan

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari enam saksi.

"Saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti, dan siapa saja yang terlibat masih didalami," ujar Lanang kepada TribunSolo.com.

Lanang mengatakan, saksi awal mengatakan, sebelum pengeroyokan terjadi, korban bersama teman-temannya sedang nongkrong di sekitar terminal.

"Dari keterangan saksi awal mengatakan kalau kelompok korban sebelumnya nongkrong di sekitar terminal untuk ngopi-ngopi, lalu ketemu kelompok lain." ujarnya.

Terkait apakah ada motif dendam, pihak masih belum bisa memastikan.

"Kami masih mendalami antar kelompok tersebut bertemu apa dendam belum bisa menyimpulkan," jelasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Zharfan Muhana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini