Kemudian dilakukan pencarian terhadap bayi tersebut.
Hingga pukul 06.00 WIB korban tapi tidak ditemukan.
Kemudian, MR pun melaporkan kehilangan bayi tersebut ke Polsek Kembang.
Setelah mengetahui laporan kehilangan bayi ini, tim Satreskrim Polres Jepara bergerak menuju lokasi kejadian.
Polisi kemudian meminta keterangan kepada orangtua korban.
Hingga akhirnya S mengakui bahwa ia telah membuang bayinya ke dalam sumur.
Lantas petugas dan relawan pun bergegas mengangkat jasad bayi tersebut dari dalam sumur pada Jumat petang dan langsung dibawa ke RSUD RA Kartini.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan pelaku pembuang bayi ke sumur orangtuanya sendiri.
"Bayi berinisial MHR ini dibuang oleh ibunya ke dalam sumur," kata Kapolres Jepara saat meninjau lokasi kejadian.
Kapolres menerangkan motif S tega membuang anaknya ke sumur karena tekanan ekonomi.
Di samping itu juga anaknya sudah lama sakit-sakitan.
"Sehingga ibunya mengambil jalan pintas membuang bayi tersebut," imbuhnya.
Saat ini ayah dan ibu korban diamankan ke Polres Jepara.
Mereka tiba di Satresrim Polres Jepara sekira pukul 16.41 WIB.
MR diperiksa di Unit I Tipidum. Sementara S diperiksa di Unit IV PPA.
(Tribunjateng.com/ Muhammad Yunan Setiawan)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Motif Pasutri di Jepara Buang Bayi ke Sumur: Terdesak Ekonomi dan Anak Sering Sakit-sakitan