TRIBUNNEWS.COM – Inilah kisah Devi Kusuma Wardani (24) yang menjadi calon jemaah haji termuda dari Jakarta Timur.
Asrama Haji Pondok Gede, Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur mencatat calon jemaah haji tahun 2023 termuda pada kloter pertama di umur 24 tahun dan usia tertua yakni 82 tahun.
Rupanya, jemaah termuda itu merupakan Devi yang ternyata sudah mendaftar ibadah haji sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sekiranya tahun 2011 lalu.
Saat itu, diungkapkan Devi, ia tak tahu didaftarkan ibadah haji oleh orang tuanya.
Pasalnya, saat itu Devi mengingat sepulangnya dari sekolah, orang tuanya mengajaknya pergi ke suatu tempat.
Rupanya kala itu ia didaftarkan ibadah haji.
Hal ini diungkapkan Devi saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Selasa (23/5/2023).
"Daftar dari waktu SD. Waktu itu pulang sekolah langsung suruh ikut saja pokoknya, ya sudah langsung ikut daftar haji," kata Devi dikutip dari TribunJakarta.com.
Setelah mendaftar belasan tahun lalu, kini penantiannya sejak masih duduk di bangku SD terbayar pada tahun ini.
Diungkapkan Devi, ia masih tak menyangka bisa berangkat ke tanah suci tahun ini.
Awalnya, Devi mengaku sempat takut lantaran mendapatkan informasi keberangkatan sekiranya dua atau tiga bulan lalu.
Meski begitu, kini ia merasa bersyukur bisa berangkat haji bersama sang kakak dan orang tuanya.
"Sekitar dua atau tiga bulan lalu (dapat info keberangkatan), loh tahun ini. Jadi agak takut, agak Alhamdulillah juga sudah bisa berangkat tahun ini. Berangkat sama kakak, mas, sama ibu," lanjutnya.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, ia dan keluarganya langsung mempersiapkan seluruh administrasi yang diperlukan.
Tak hanya itu, ia juga mempersiapkan fisiknya agar mampu mengikuti seluruh rangkaian ibadah di tanah suci.
Usia termuda calon jemaah haji di Bandung yakni 18 tahun
Tak kalah dengan Devi, Muhammad Idhar Susetyo juga menjadi calon jemaah haji termuda yang akan berangkat ibadah haji dari Bandung asal Cicadas, Jawa Barat.
Menurut pengakuan Idhar, ia bisa berangkat ibadah haji lantaran menggantikan sang ibu yang telah meninggal dunia.
Awalnya, orang tua Idhar mendaftar ibadah haji pada 2012 dan diperkirakan berangkat pada 2020.
Namun, lantaran adanya Covid-19 ibadah haji ditiadakan.
Saat masa-masa Covid-19 itulah, ibu Idhar meninggal dunia.
Idhar mengatakan, sebelum ibunya meninggal dunia, ia sempat mendapat pesan agar bisa menggantikan posisi ibunya untuk berangkat ke tanah suci.
"Waktu ibu saya meninggal, dikasih tau, kamu nanti gantikan bunda ya," kata Idhar, pada Selasa (23/5/2023), dikutip dari TribunJabar.co.id.
Tak langsung mengiyakan, Idhar sempat merasa belum siap untuk berangkat ibadah haji lantaran masih ingin bertemu dengan teman-temannya.
Namun, kini ia mengaku telah siap secara mental dan lainnya.
"Awalnya mikir-mikir dulu karena merasa belum siap. Waktu itu umur 17 tahun, masih pengen main ketemu teman. Sekarang sudah siap," tuturnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta/Bima Putri) (TribunJabar/Putri Puspita Nilawati)