Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dan aparat TNI-Polri terus melakukan upaya penyelamatan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak bulan Februari 2023 lalu.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan membuka diri untuk memaksimalkan upaya penyelamatan dengan proses negosiasi.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Akui Dilema Setop Penerbangan Susi Air di Papua: Mau Lanjut, Tapi Tidak Punya Pilot
Negosiasi tersebut pun akan melibatkan banyak pihak mulai dari Komnas HAM, pihak gereja termasuk dewan gereja.
“Semua, jadi saya dengan Komnas HAM berbicara dengan pihak gereja juga berbicara yang di dalamnya ada dewan gereja, uskup juga ada,” kata Mathius dalam tayangan Kompas TV, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Profil Kapten Philips Marthen, Pilot Pesawat Susi Air yang Sudah 3 Bulan Disandera KKB
“Kita berbicara dalam rangka semaksimal mungkin negosiasi kelompok Egi (Egianus Kogoya) untuk bisa melepas pilot yang sedang dibawanya,” lanjutnya.
Selain dengan pihak gereja, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz juga menyiapkan langkah penegakan hukum secara tegas dan terukur.
Mathius mengatakan pihaknya juga menerjunkan tim secara senyap untuk melakukan pembebasan terhadap Pilot Susi Air asal Selandia Baru tersebut.
“Saya membuka diri negosiasi dengan semua pihak. Yang dari awal ini kan bekerja pihak pemerintah Nduga dengan Kapolri untuk negosiasi, kemudian ada Komnas HAM menawarkan diri. Saya juga mengirim tim secara silent masuk ke dalam, saya juga bertemu dengan pihak gereja,” katanya.
Baca juga: Polri Bantah Lakukan Pengeboman untuk Selamatkan Pilot Susi Air
“Kita memberi kesempatan untuk kelompok ini bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi,” pungkas dia.
Sebagai informasi, pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Papua sejak 7 Februari 2023.
Kelompok tersebut juga membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Sejak saat itu, tim gabungan TNI-Polri terus berupaya melakukan pencarian untuk menyelamatkan Kapten Philip.
Sejak penyanderaan, tim gabungan melakukan upaya pendekatan lunak atau soft approach yang melibatkan masayarakat adat setempat guna memulangkan Kapten Philip.
Selain itu, pemerintah melakukan koordinasi dengan otoritas Selandia Baru terkait penyelamatan warga negaranya itu.