News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMP Tewas di Makassar

Detik-detik Siswa SMP di Makassar Jatuh dari Lantai 8 Gedung Sekolah, Diduga Bunuh Diri

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas (kiri), jenazah siswa yang terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta tiba di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Rabu (24/5/2023) siang (kanan)

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap kronologi meninggalnya seorang siswa SMP di Makassar, Sulawesi Selatan, BNY.

Korban diduga meninggal karena bunuh diri setelah jatuh dari lantai 8 gedung sekolah, Rabu (24/5/2023).

Namun, motif korban bunuh diri belum terungkap dan polisi masih melakukan penyelidikan.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, petugas kepolisian telah melihat rekaman CCTV di SMP swasta tersebut.

"Berdasarkan informasi, salah satu siswa inisial B diduga jatuh dari gedung sekolah," ungkapnya, Kamis (25/5/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.

Baca juga: Sosok BNY, Anak Pejabat Kemenhub Tewas Jatuh dari Lantai 8 Gedung Sekolah, Polos dan Dikenal Pintar

Dalam rekaman CCTV terlihat korban yang menaiki lift menuju lantai 8 sebelum meninggal.

Selain itu, sejumlah saksi yang diperiksa juga membenarkan korban naik lift seorang diri ke lantai 8.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, kemudian juga kita mendapatkan barang bukti rekaman CCTV yang menyatakan kurang lebih pukul 09.30 Wita ada seorang anak naik di lift satu menuju lantai delapan," jelasnya.

Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP kemudian naik ke atap gedung menggunakan tangga.

"Dari situ, berdasarkan keterangan saksi-saksi, yang bersangkutan naik ke atap menggunakan tangga. Dari lantai delapan ada atap lagi," lanjutnya.

Saksi yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih tidak melihat keberadaan korban lagi dan mendapat kabar ada siswa jatuh dari lantai 8.

Dari rekaman itu, patut diduga bahwa yang bersangkutan jatuh dari lantai delapan.

Baca juga: Siswa SMP di Makassar Meninggal, Jatuh dari Lantai 8 Gedung Sekolah, Polisi Lakukan Penyelidikan

"(Bahwa) Tiba-tiba ada korban, setelah dilihat ternyata ada korban dan langsung dibawa ke rumah sakit. Ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia," bebernya.

Diketahui, setelah korban jatuh ke dasar halaman sekolah langsung dilarikan ke RS Akademis, Makassar.

Jasad siswa yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP tersebut kemudian dibawa ke ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

Proses visum dilakukan oleh pihak Kedokteran Forensik.

Jasad korban kemudian dimakamkan di Bantaeng, Makassar pada Kamis (25/5/2023) siang.

Keluarga Ungkap Kejanggalan

Meninggalnya BNY dianggap janggal oleh pihak keluarga.

Keluarga menduga korban sempat dianiaya sebelum meninggal jatuh dari lantai 8 gedung sekolah.

Paman korban, Andy Setiadi meminta petugas kepolisian mengusut kasus kematian ini.

"Saya dan kami pihak keluarga minta pihak kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas, karena ada banyak kejanggalan," paparnya, Rabu (24/5/2023).

Menurut Andy, korban yang jatuh saat jam pelajaran sekolah ini meninggalkan barang-barangnya di tempat terpisah.

Baca juga: Ratusan Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour Akibat Uang Pembayaran Dibawa Kabur Oknum Travel

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di mushola, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," bebernya.

Selain itu, posisi korban yang jatuh juga dianggap tidak wajar karena mengalami luka yang parah di bagian kaki setelah jatuh.

"Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan," tandasnya.

Ia juga mengungkap sejumlah luka memar yang ada di jasad korban dan menduga sempat terjadi penganiayaan.

"Sini (bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga , terus belakangnya itu memar biru-biru semua." 

"Saya kurang tau tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya. Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Penganiayaan Bocah SD di Sukabumi Belum Terungkap, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

Kata Pihak Sekolah

Sementara itu, Humas sekolah, Diah Zaddiah Rustham menjelaskan pihak sekolah menyerahkan penuh kasus ini ke kepolisian.

Ia tidak dapat menyimpulkan kronologi kejadian hingga penyebab kematian korban karena masih diselidiki kepolisian.

"Informasi yang kami dapat memang ada kejadian, kejadiannya untuk sementara Polisi masih menindaklanjuti kejadian tersebut." 

"Kita masih serahkan semua kepada Kepolisian untuk mengungkap informasi sedetail-detailnya seperti apa," terangnya.

Diah mewakili pihak sekolah mengucapkan belasungkawa untuk keluarga korban atas kejadian ini.

"Mohon maaf untuk seperti itu kami sangat berduka atas kejadiannya, jadi untuk sementara kami masih menunggu keluarga," bebernya.

*) DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Salah satunya Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini