TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan antarkelompok terjadi di Jalan Tamansiswa, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) malam.
Pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi ke arah selatan setelah terjadi kerusuhan di Tamansiswa Yogyakarta.
Dilansir TribunJogja.com, beberapa orang dimasukkan ke dalam truk kompi milik kepolisian.
Kelompok lain yang mengetahui hal itu, langsung melempari truk dengan batu.
Namun, truk yang mengangkut massa itu tetap melaju melewati kerumunan.
Baca juga: Wanita Ini Tidak Rela Pendopo Tamansiswa Jogja Dirusak, Minta Bentrokan Diakhiri
Lantas, seperti apa kronologi kerusuhan di Tamansiswa?
Dikutip dari TribunJogja.com, kerusuhan dipicu oleh keributan di Parangtritis, Kalurahan Kretek, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Minggu (28/5/2023).
Lalu, pada Minggu (4/6/2023), kerusuhan terjadi di Jalan Kenari, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pada Minggu sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan orang datang untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Parangtritis.
Massa lalu diadang oleh jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, dan personel Koramil 0734/07 Umbulharjo agar tidak terjadi bentrok.
Kemudian, massa diarahkan keluar dari wilayah Jalan Kenari untuk mencegah keributan, pada pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya, pada pukul 17.46 WIB, massa didorong oleh pihak keamanan ke arah Jalan Kusumanegara.
Pada pukul 18.15 WIB, massa didorong ke arah Jalan Tamansiswa.
Massa lalu diarahkan putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa, guna menghindari bentrok pada pukul 18.55 WIB.
Sementara itu, hingga Minggu pukul 20.42 WIB, suasana di Jalan Tamansiswa masih mencekam.
Baca juga: Jalan Tamansiswa sudah Bisa Dilalui Kendaraan, Polisi Sisir Jalan Mengantisipasi Kerusuhan Susulan
Sudah Terkondisikan
Saat ini, kerusuhan di Jalan Tamansiswa sudah terkondisikan.
Tim gabungan Polresta Yogyakarata dan Polda DIY berhasil mengevakuasi massa yang bersitegang.
Kawasaan Tamansiswa pun sudah bisa dilalui oleh kendaraan.
Berdasarkan pantauan TribunJogja.com, pada pukul 23.00 WIB, pihak kepolisian masih berjaga di kawasan Tamansiswa.
Kepolisian mengevakuasi motor-motor yang tertinggal di Pendopo Tamansiswa yang ditinggal pemiliknya.
Sedangkan, tim kepolisian lainnya menyisir jalan-jalan di Kota Yogyakarta sebagai antisipasi kerusuhan susulan.
Baca juga: Truk Aparat Kepolisian Dilempar Batu Saat Bentrok Antarkelompok di Jalan Taman Siswa
Kata Polisi
Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja, menjelaskan kepolisian masih berjaga di sejumlah titik rawan.
"Informasi pastinya belum dapat kami sampaikan."
"Tetapi yang jelas pihak kepolisian sudah melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan," ungkapnya, Minggu, dilansir TribunJogja.com.
Namun, hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya bentrokan tersebut.
"Warga kami imbau tetap tenang, tetap waspada, kami kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi," jelas Timbul.
Baca juga: Foto-foto Bentrokan di Yogyakarta, Suasana di Jalan Tamansiswa Masih Mencekam
Pengakuan Warga
Di sisi lain, seorang perempuan tiba-tiba teriak histeris berharap bentrokan di Jalan Tamansiswa berakhir.
Saat itu, ia meminta massa pulang ke rumah masing-masing agar suasana dapat kembali normal.
Perempuan berbaju biru itu terlihat menyesalkan kejadian bentrokan antar massa yang menyebabkan kerusakan pada bangunan bersejarah Pendopo Tamansiswa.
"Kula tiyang (saya orang) Jogja, Pak."
"Besok anak-anak harus sekolah (di sini) ada TK, SD, SMP."
"Jenengan (Anda) juga harus bekerja," ucap perempuan itu, Minggu, masih dari TribunJogja.com.
"Kula mboten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah."
"Sampun, Pak (sudah, Pak)" tambahnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Taufiq Syarifudin/Miftahul Huda)