Lokasinya berada di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Awalnya petugas mengira jasad korban merupakan sampah yang dibuang warga dan mengabaikannya.
Hingga akhirnya petugas Tahura mendapatkan laporan dari kepolisian terkait kasus pembunuhan.
Kemudian pada Rabu (7/6/2023), petugas gabungan menuju lokasi untuk mengecek bungkusan berwarna putih.
4. Diancam KKB, Belasan Tenaga Kesehatan dan Guru di Tambrauw Papua Dievakuasi ke Kota Sorong
Sebanyak 14 dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan peserta program Nusantara Sehat Kemenkes yang bertugas di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, dievakuasi ke Sorong, pada Sabtu dini hari.
“Pagi ini rekan sejawat kita telah dibawa ke Sorong setelah mendapat ancaman dari KKB. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemda dan aparat setempat yang dengan sigap membantu evakuasi,” kata Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes drg Arianti Anaya.
Diketahui, pada Jumat siang tanggal (9/6/2023) terjadi pertemuan pembentukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) oleh KKB di Distrik Bamus Bama Kabupaten Tambrauw.
Kegiatan ini lalu dibubarkan oleh aparat TNI dan Polri. 11 orang ditangkap oleh TNI dan POLRI.
Lokasi kejadian berada di wilayah kerja Puskesmas Yembun dan Puskesmas Syujak.
Kejadian tersebut memicu adanya kondisi keamanan yang kurang kondusif.
Perihal kabar Nakes yang tergabung dalam Nusantara Sehat turun ke Kota Sorong dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorrongan.
"Mereka itu turun ke Kota Sorong, Papua Barat Daya, karena mengantisipasi hal yang tidak diinginkan setelah adanya penangkapan kemarin," ujar Otto kepada TribunSorong.com, Minggu (11/6/2023).
Ia menjelaskan, saat terjadi penangkapan di Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, para nakes langsung berlindung di rumah warga.
Para nakes bergabung dengan tenaga guru berkumpul di rumah dan kemudian turun ke Kota Sorong, Papua Barat Daya.
"Mereka saat ini telah berada di Sorong, menunggu situasi sudah aman baru akan kembali ke Tambrauw," tuturnya.
5. Driver Ojol yang 4 Tahun Bawa Anaknya Ngojek Ternyata Sering Tahan Lapar: Kita Bukan Orang Berpunya
Pilu, driver ojek online yang viral membawa anaknya ngojek selama empat tahun belakangan ini mengaku seringkali menahan lapar dengan putri tercintanya.
Bukan tanpa alasan, driver ojek online bernama Eko Prabowo (43) itu mengaku tak memiliki uang untuk makan dengan putrinya, Lallana Lailla (7).
Bahkan, tak jarang driver ojek online dari Solo, Jawa Tengah itu kerap berhutang kepada tetangganya.
Di usia Lana yang saat ini masih membutuhkan gizi yang cukup, Eko mengatakan tak bisa memenuhinya.
"Ya, ngutang mas. Kalau gizi saya tidak terlalu mikirin yang penting anak makan," ujar Eko saat ditemui di tempat tinggalnya, Jumat (9/6/2023) sore, dikutip dari TribunSolo.
Meski usia Lana masih 7 tahun, namun diakui Eko ia tak seperti anak-anak lainnya yang kerap merengek meminta jajan.
Bahkan, soal makan Lana pun tak banyak meminta dan memilih.
Rupanya, sebagai orang tua meminimalisir Lana untuk jajan berlebihan.
Hal ini berkaitan dengan kondisi perekonomiannya yang masih kurang.
"Puji Tuhan gampanglah, nggak milih-milih. Cuma kalau jajan saya minimalisir karena kita bukan orang berpunya," kata Eko.
Lebih lanjut, Eko mengatakan, seringkali merasa sedih saat melihat Lana selalu berkeringat lantaran kamar kos yang dihuni eko hanya berukuran 3x4 meter.
Diketahui, selama lima tahun terakhir Eko dan Lana tinggal di salah satu kos yang berada di Kelurahan Banjarsari, Solo.
(Tribunnews.com)