TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita di Jember, Jawa Timur, diduga membunuh dua anaknya yang masih berusia 7 tahun dan 8 bulan di dalam rumah, Jumat (16/6/2023).
Setelah melakukan pembunuhan, wanita berinisial HK (31) itu disebut bunuh diri menggunakan tali jemuran.
Jasad ketiganya ditemukan oleh suami HK, Agus Riyadi (36) pada Sabtu (17/6/2023) dini hari di dalam rumah yang terletak di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Lurah Bintoro, Heru Indra mengatakan, Agus Riyadi yang bekerja sebagai pedagang cilok, pulang ingin masuk ke rumah namun tidak ada yang merespons.
Kemudian anak keduanya yang berinisial R membukakan pintu.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sadis ODGJ oleh Siswa SD di Lebak Banten, Korban Dipukuli dan Dibakar
Diketahui, Agus Riyadi dan HK memiliki tiga orang anak yakni LA anak pertama, RKZ anak kedua, dan AVS anak ketiga.
"Setelah itu menyaksikan istrinya meninggal dunia dalam posisi gantung diri di atas pintu."
"Kemudian anak pertama dan ketiganya tewas di dalam kamar," ungkapnya, Sabtu (17/6/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan HK mengalami gangguan jiwa sejak lama.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan polisi dan ketiga jenazah telah divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Seobandi Jember.
"Kami masih menunggu hasil Autopsi dari RSUD Seobandi. Nanti hasilnya seperti apa," paparnya.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Siswi SMP yang Jasadnya Terbungkus Karung, Pelaku Sempat Rudapaksa Korban
Peristiwa ini membuat anak kedua Agus Riyadi mengalami trauma.
Kapolres Jember, AKBP M Nurhidayat mengatakan, petugas kepolisian menemukan bekas luka di leher dan bekas luka pukulan pada jasad kedua anak Agus Riyadi.
Ia belum dapat mengungkap penyebab kematian dua bocah dan satu wanita yang jasadnya ditemukan di dalam rumah.
“Kami menemukan bekas jeratan pada leher anak LA dan bekas pukulan benda tumpul pada AVS di bagian punggung luar,” terangnya, dikutip dari Kompas.com.
Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian yakni dua tali jemuran sepanjang 1,8 meter yang diduga digunakan untuk gantung diri.
Berdasarkan keterangan Agus Riyadi, HK mengalami gangguan jiwa seperti mendapatkan bisikan gaib.
HK sudah pernah diobati, tapi pengobatan tersebut berhenti pada Mei 2023 lalu.
Baca juga: Motif Pembunuhan Mahasiswi Unhas Makassar, Tersangka Minta Korban Gugurkan Kandungan di Dalam Kos
*) DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJember.com/Imam Nawawi) (Kompas.com/Bagus Supriadi)