Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Ahya Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - L (14), siswi SMP negeri di Kecamatan Sukasari, Subang, Provinsi Jawa Barat menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh 3 temannya.
Kini korban mengalami pendarahan hebat dan dirawat di ruang ICU RSUD Subang.
Peristiwa keji tersebut terjadi sebulan yang lalu tepatnya 18 Mei 2023 di sebuah pabrik penggilingan pagi.
Sebelum dirudapaksa, korban dicekoki minuman keras oleh 3 pelaku.
Baca juga: Pengusaha Diimbau untuk Serius Cegah dan Tangani Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
Setiap hari korban harus menjalani transfusi darah.
Orang tua korban, K mengatakan peristiwa itu terjadi daar korban diminta mengantar pelaku membeli martabak.
"Awalnya anak saya diajak pergi sama saudaranya E (15) untuk nganter beli martabak ke Pasar Pamanukan. Setelah beli martabak, anak saya diajak nongkrong di pabrik penggilingan padi atau beras di kawasan Dusun Kengkeng Desa Rancasari Pamanukan," jelasnya, Senin (19/6/2023).
"Di pabrik beras tersebut berdasarkan pengakuan anak saya, dia dipaksa minum miras sama 4 hingga 5 orang teman cowoknya, setelah tak berdaya anak saya digagahi secara bergantian sama para pelaku tersebut," ucapnya.
Setelah kejadian tersebut, sang anak mengalami pendarahan hebat hingga saat ini masih dirawat di ruang ICU RSUD Subang.
"Anak saya awalnya ngakunya jatuh dari motor hingga menyebabkan pendarahan. Namun akhirnya dia ngaku soal peristiwa itu," kata K.
Baca juga: Santri Jadi Korban Kekerasan Seksual, Baleg DPR Minta Aturan Turunan UU TPKS Segera Diterbitkan
K kemudian melaporkan kasus kekerasan seksual yang menimpa anaknya tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Subang.
Para pelaku rudapaksa terhadap L (14) akhirnya berhasil diringkus oleh pihak Unit PPA Satreskrim Polres Subang, Senin (19/6/2023) malam.
Para pelaku saat ini mendekam di Sel Tahanan Mapolres Subang dan sedang menjalani pemeriksaan polisi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Seorang Siswi SMP di Subang Dirudapaksa 3 Temannya, Awalnya Diminta Mengantarkan Beli Martabak