TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan yang dilakukan oknum polisi berinisial AKP SW dengan tukang bubur di Cirebon, Jawa Barat diselesaikan secara damai.
AKP SW menyetujui untuk mengembalikan uang sebesar Rp 310 juta milik tukang bubur bernama Wahidin.
Kini, Wahidin telah mencabut laporannya dari Mapolres Cirebon Kota pada Rabu (21/6/2023) malam.
Diketahui, AKP SW sempat menjanjikan anak Wahidin dapat lolos seleksi Bintara Polri tahun 2021 jika menyetorkan sejumlah uang.
Baca juga: Tukang Bubur yang Ditipu Mantan Kapolsek di Cirebon Mengaku Terima Ancaman dari Nomor Tak Dikenal
Meski Wahidin sudah menyetorkan uang ke AKP SW, anaknya tetap tidak lolos menjadi anggota Polri.
Di Mapolres Cirebon Kota terlihat kuasa hukum Wahidin dan AKP SW keluar bersamaan dan menunjukkan sejumlah berkas hasil perdamaian.
Kuasa Hukum Wahidin, Eka Suryaatmaja menyatakan kliennya sudah mencabut laporan karena keadilan yang dicari sudah dipenuhi.
“Saya ucapkan terimakasih. Pak Wahidin telah mendapatkan keadilan, dan membuktikan bahwa pak Wahidin yang selama ini diombang-ambing selama dua tahun dan tidak ada kepastian hukum, ternyata semalam, kuasa hukum AKP SW melakukan perdamaian,” ungkapnya, Rabu (21/6/2023), dikutip dari Kompas.com.
Uang sebesar Rp 310 juta sudah dibayarkan secara tunai ke pihak Wahidin.
Eka Suryaatmaja menambahkan Wahidin berterima kasih ke kepolisian yang cepat merespon laporannya setelah kasus penipuan ini tidak ada kejelasan selama dua tahun.
“Saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah mengawal kasus kejahatan pidana, kelalaian anggota dalam penerimaan bintara anak korban, Wahidin."
"Saya ucapkan terimakasih kepada Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Cirebon Kota yang telah memberi atensi penuh dalam terungkapnya kasus ini,” sambungnya.
Baca juga: Kapolri Minta Anggota yang Janjikan Anak Tukang Bubur Masuk Polisi dengan Uang Dipecat dan Dipidana
Sementara itu, Kuasa Hukum AKP SW, Firdaus Yuninda mengatakan surat perdamaian yang sudah disepakati akan diserahkan ke penyidik Polres Cirebon Kota.
Hal ini dilakukan untuk mengajukan restoratif justice karena telah adanya perdamaian kedua belah pihak.