News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat SAM Air Jatuh di Papua

Kronologi Jatuhnya Pesawat SAM Air, Berawal Hilang Kontak dan Ditemukan Terbakar di Hutan Papua

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air dengan nomor penerbangan PK-SMW yang sempat dikabarkan hilang kontak pada Jumat (23/6/2023) pukul 11.07 WIT, kini ditemukan jatuh di Yalimo, Papua Pegunungan.

Pada foto yang beredar, terlihat pesawat berwarna putih itu mengalami kerusakan parah di bagian depannya.

Hanya terlihat utuh bagian ekor pesawat.

Baca juga: SAR Jayapura Masih Cari Info Soal 4 dari 6 Penumpang Pesawat SAM Air yang Hilang Kontak

Tampak juga kepulan asap yang membumbung ke udara dari puing-puing pesawat SAM Air.

Tempat kejadian juga dikelilingi rimbunnya pepohonan.

Rudolf menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat.

Pihaknya masih memfokuskan melakukan evakuasi terharap kru dan penumpang SAM Air.

"Tindakan evakuasi nanti selanjutnya akan kita sampaikan," pungkas Rudolof.

Ada 6 orang

Pesawat caravan PK-SMW milik PT Semuwa Aviasi Mandiri atau SAM Air dikabarkan hilang kontak di wilayah Mabualem, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Tengah, Jumat (23/6/2023). Kondisi terakhir ditemukan terbakar di hutan belantara. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Ketua Krisis Center SAM Air, Reza, menyampaikan, ada 6 orang di dalam pesawat saat kejadian.

Hingga kini belum diketahui nasib dari keenam orang tersebut.

"Dari Elelim ke voik itu pesawat bawa kargo dengan 4 penumpang ditambah pilot dan co pilot," kata Reza, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Keempat identitas penumpang diketahui bernama Petrus Kepno.

Ia merupakan seorang guru SD Inpres Poik Distrik Welarek.

Informasi identitas korban datang dari anggota Komisi A DPRD Kabupaten Yalimo, Eddy Peyon.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini