TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kebangkitan Keris Kamardikan 'Kontes Keris Kamardikan' Piala DPRD Karanganyar, Jumat (23/6/2024).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT DPRD Karanganyar yang ke-72.
Adapun kegiatan ini berlangsung di Kantor DPRD Karanganyar, Jalan Lawu nomor 185, Tegalsari, Bejen, Kabupaten Karanganyar.
Dalam perhelatan tersebut, sejumlah mahasiswa sekaligus alumni program studi Keris ISI Surakarta pun turut memeriahkan sejumlah rangkaian kegiatan.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Musyawarah Nasional ke-IX Himpunan Penghayat Kepercayaan.
Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dalam perhelatan ini adalah bursa keris, bursa antik jadul, dan workshop tempa pamor oleh para empu perempuan bersama tim dari prodi keris ISI Surakarta.
Baca juga: Manggung di Singapura, Dewi Perssik Berikan Hasil Konser ke Ibunya, Sebut Sudah Jadi Budaya Keluarga
Selanjutnya, dalam rangkaian kegiatan Kontes Keris Kamardikan ini juga terdapat kegiatan MUNAS Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK).
Rangkaian kegiatan ini sendiri dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Bersama dengan tim dari program studi keris ISI Surakarta, keduanya turut mempraktikkan proses penempaan pamor di hadapan tamu undangan yang hadir.
Pembukaan acara ini diselenggarakan pada Jumat, kemarin.
Adapun kegiatan ini akan berlangsung hingga 25 Juni 2023.
Selaku Gubernur Jateng yang membuka rangkaian kegiatan ini, Ganjar Pranowo melakukan pemukulan gong dan tempa kehormatan ditemani Juliyatmono.
Baca juga: Kolaborasi Maestro Campursari dan Orkestra di Solo, Cak Dikin hingga Endah Laras Bakal Tampil
Koordinator empu perempuan dalam Kontes Keris Kamardikan, Intan Anggun Pangestu berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak baik bagi pelestari seni budaya Nusantara.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diharapkan bisa menunjukkan perhatiannya pada pelestarian keris.
“Acara ini sangat menarik terlebih Karanganyar sebagai tempat dipilihnya munas himpunan penghayat kepercayaan, menjadi ruang untuk menjalin persaudaraan antar lintas generasi, suku, dan kepercayaan,” kata Intan Anggun Pangestu.
Tak lupa, Intan pun menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini.
“Semoga melalui kegiatan budaya seperti ini, semakin tinggi toleransi bermasyarakat dan tidak memandang dari mana kita berasal,” tutup Intan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)