TRIBUNNEWS.COM - Warga yang rumahnya rusak akibat terdampak gempa Bantul pada Jumat (30/6/2023) lalu, saat ini terpaksa masih tinggal di tenda sementara yang didirikan sejak Jumat malam.
Diketahui, tidak hanya warga yang rumahnya rusak saja, tetapi belasan warga yang khawatir rumahnya akan ambruk jika ada gempa susulan juga memilih tinggal di tenda.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan seluruh korban gempa bisa segera mendapat bantuan dari pemerintah setempat.
"Mereka ini yang masih bisa tinggal di rumahnya nggak atau mampu nggak, nanti di-supply konsumsi untuk makan dan sebagainya, tapi kan reportnya belum sampai di sini, hanya ringan sama sedang aja," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (2/7/2023).
Sultan menyebut, gempa yang terjadi pada Jumat malam menyebabkan puluhan rumah rusak ringan hingga sedang, dengan satu korban jiwa.
Selain itu, dampak gempa di Bantul juga menyebabkan jadwal 12 kereta api yang melintas terhambat perjalanannya.
Di mana, rata-rata kereta api terlambat sekitar 40 menit.
Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Sumbawa Minggu Dini Hari, Pusat di Laut Kedalaman 31 Km
Kerusakan Bangunan Capai 263 Unit
Dikutip dari TribunJogja.com, hingga hari ini, Minggu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat total kerusakan bangunan akibat gempat Jumat lalu mencapaI 263 unit.
Rinciannya sebagai berikut:
- 212 rusak ringan
- 11 rusak sedang
- 2 rusak berat
- 6 fasilitas umum rusak ringan