TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi terlihat mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur 2700 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng) arah angin ke Timur pada Rabu (5/6/2023) sekitar pukul 20.26 WIB.
Kemudian pada Kamis (6/7/2023) Gunung Merapi terpantau mengalami 10 kali guguran lava pijar dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Jarak luncur guguran lava pijar maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: BPPTKG: Gempa Bantul Tidak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Dijelaskan, selama periode pengamatan teranyar itu, tercatat pula 53 kali gempa guguran (Amplitudo: 3 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, Durasi: 6.6-9.6 detik).
Adapun cuaca Gunung Merapi cenderung cerah dan mendung, dengan angin yang dominan bertiup tenang ke arah timur.
Sementara, suhu udara berada di kisaran 18.4-19 °C, kelembaban udara 81-99 persen, dan tekanan udara 768.7-918 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Heboh Temuan Tengkorak Manusia Diduga Korban Erupsi Gunung Merapi, Ternyata Hanya Replika
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Update Gunung Merapi 6 Juli 2023 : Tercatat 10 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya Pagi Ini