TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penggusuran rumah di Kawasan Tangki Seribu, Kampung Seraya, Batuampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/7/2023), berakhir ricuh.
Bentrokan antara warga dan tim gabungan yang akan melakukan penggurusan tak bisa dihindarkan.
Warga yang menolak rumahnya digusur melemparkan batu dan busur panah kepada polisi yang mengamankan penggusuran.
Baca juga: Bupati Klaten Tolak Penggusuran Lahan Sawah untuk Tol Yogya-Solo, Beras Rojolele Terancam Punah
Polisi mencoba menenangkan situasi dengan menyemprotkan air, melalui water canon.
Polisi Kena Anak Panah
Seorang anggota Brimob terkena anak panah.
Peristiwa itu terjadi saat penggusuran di permukiman penduduk dekat Tangki Seribu, Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (5/7/2023).
Bentrokan antara warga dan tim terpadu diketahui terjadi sekira pukul 09.40 WIB.
Baca juga: Pesta Pernikahan di Makassar Ricuh, 4 Tamu Undangan Terluka, IRT yang Berusaha Melerai jadi Korban
Saat itu tim terpadu hendak melakukan penertiban di wilayah tersebut.
Warga yang tidak terima kemudian menyerang pihak keamanan.
Sejauh ini belum diketahui asal anak panah tersebut.
Sementara anggota Brimob yang terkena anak panah tersebut sudah mendapatkan penanganan medis.
14 Orang Ditangkap
Sebanyak 14 orang diamankan tim terpadu dalam bentrok antara aparat dengan warga di Tangki Seribu, Batuampar Batam, Rabu (5/7/2023).
Belasan orang tersebut terindikasi merupakan provokator dalam keributan kedua belah pihak.
Dari 14 orang tersebut satu di antaranya merupakan ketua RT 003 RW 006 Kelurahan Kampung Seraya, Batam.
Baca juga: Nasib Pilu Remaja di Batam, Jadi Korban Rudapaksa Kakak Tiri hingga Hamil, Meninggal saat Melahirkan
Mereka kemudian diamankan oleh tim terpadu ke dalam truk milik Satpol PP Batam.
Satu persatu dari mereka disuruh membuka baju terlebih dahulu, sebelum naik ke atas truk dan dikunci dari luar.
Semua barang bawaan seperti handphone dan dompet juga disita oleh aparat gabungan.
Kapolresta Barelang AKBP Nugroho Tri Nuryanto mengatakan belasan orang tersebut saat ini sudah diamankan di Mapolresta Barelang Batam.
"Sudah kita amankan, akan kami proses jika ada indikasi pelanggaran hukum maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Nugroho.
Tidak hanya warga, dalam insiden ini ada tiga orang aparat mengalami luka ringan.
Ketiganya masing-masing, satu anggota dari Brimob Polda Kepri, satu dari Sabara Polresta Barelang dan satu lagi dari Sat Pol PP Batam.
Hingga saat ini, situasi kembali kondusif. Dua beko sedang melakukan pembongkaran pemukiman warga tersebut.
Baca juga: Bupati Klaten Tolak Penggusuran Lahan Sawah untuk Tol Yogya-Solo, Beras Rojolele Terancam Punah
Polisi Amankan Sejumlah Senjata Tajam
Sebanyak 1082 personel yang tergabung dalam tim terpadu melakukan pengamanan di Tangki Seribu, Rabu (5/7/2023).
Tim terpadu mengamankan 14 orang yang diduga merupakan provokator untuk melawan aparat.
Belasan orang itu masing-masing berinisial IS, ER, AR, PR, MA, LE, MR, PR, AL, AF, MT, BN, CN, dan BL.
Tim terpadu juga mengamankan sejumlah senjata tajam yakni, satu cangkul, empat tingkat berpaku, satu busur panah, tiga anak panah, dua ketapel, dua anak ketapel paku besi, 20 kelereng, empat pisau dapur, tiga parang, tiga pedang, dua celurit, satu kampak, satu linggis dan satu pipa besi.
Senjata tajam digunakan oleh 14 orang tersebut untuk melakukan penyerangan terhadap tim terpadu.
Warga yang menolak adanya penertiban atau penggusuran lahan dan bangunan menyerang aparat menggunakan panah, bom molotov, senjata tajam lainnya.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya, Tim Densus 88 Sita Busur dan Anak Panah
Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, alhamdulillah sudah di laksanakan penertiban oleh tim terpadu Kota Batam terhadap sejumlah rumah di Tangki Seribu.
Sudah ada beberapa tahapan yang dilakukan tim terpadu misalnya, sosialisasi dan ganti rugi terhadap 450 KK hingga surat peringatan sebanyak tiga kali.
"Atas nama tim terpadu mengucapkan terima kasih atas kerjasama tim. Hari ini negara hadir dalam ketertiban masyarakat, bagi masyarakat yang tidak patuhi aturan, negara tidak boleh kalah," tegas Nugroho.
Forkopimda Kota Batam kompak tentunya untuk menciptakan situasi yang kondusif di Kota Batam. (Tribunnews.com/TribunBatam.id)