TRIBUNNEWS.COM - Setelah Muhammad Fajri, pria asal Tangerang lainnya bernama Cipto Raharjo juga menderita obesitas selama delapan tahun.
Warga Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang tersebut memiliki bobot 200 kilogram.
Dikutip dari Tribun Tangerang, Cipto mengatakan obesitas yang dideritanya telah dialami selama delapan tahun terakhir.
Namun, ia mengaku, selama seminggu belakangan tidak mampu lagi untuk berjalan.
“Saya obesitas begini sudah dari tahun 2015, tapi baru enggak bisa jalan seminggu terakhir ini,” ujar Cipto Raharjo, Selasa (4/7/2023).
Cipto kini hanya bisa tergeletak di lantai dengan penyangga di bahunya.
Baca juga: Kisah Juwanto, Remaja Obesitas 200 Kg di Cipayung, Alami Insomnia dan Putus Sekolah
Bahkan, akibat obesitas yang dideritanya, dirinya mengaku mengalami sesak napas.
Alhasil Cipto pun tidak bisa beraktivitas dan mencari nafkah bagi keluarganya.
Dia hanya bisa tergolek di lantai kamar tidurnya yang berukuran 2x3 meter.
Adapun tubuh bagian belakangnya diganjal papan dan tidur tanpa menggunakan alas atau langsung berbaring di lantai.
“Enggak bisa, sudah enggak bisa gerak lagi,” ujarnya.
Terkait obesitas yang dialaminya, Cipto mengaku sudah mengatur pola makannya tetapi gagal.
Di sisi lain, kini ia justru tidak memiliki nafsu makan.
“Kalau makan enggak nafsu lagi, ini saja dari pagi belum makan, karena nggak nafsu,” tuturnya.
RSUD Tangerang Tak Mampu Tangani Cipto
Cipto pun akhirnya dirawat di RSUD Tangerang.
Namun, penanganan terhadap Cipto tidak mampu dilakukan oleh RSUD Tangerang.
Akhirnya, Cipto pun dirujuk ke RSCM Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni.
“Kemungkinan pasien yang bersangkutan akan dirujuk rencananya ke RSCM,” tuturnya pada Rabu (5/6/2023) dikutip dari Tribun Tangerang.
“Karena tadi ada laporan sepertinya harus dirujuk karena ada yang tidak bisa ditangani di RSUD Kota Tangerang,” sambungnya.
Dini mengatakan pihak RSUD Tangerang masih menunggu konfirmasi dari RSCM Jakarta terkait rujukan perawatan bagi Cipto.
“Rencananya rujukannya ke RSCM, tapi kalau kapan waktunya, itu tergantung respon RSCM, tapi kami sudah berkoordinasi,” jelasnya.
Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Dievakuasi Petugas Damkar dari Ruko di Gambir Jakarta Pusat
Dini juga membeberkan kondisi Cipto selama dirawat di RSUD Tangerang.
Ia mengatakan Cipto masih dalam kondisi sadar tetapi harus dipasangi beberapa alat bantu seperti oksigen lantaran obesitas yang dideritanya.
“Kemudian kita juga sedang observasi penyakitnya apa saja supaya dapat ditangani dan kalau memang perlu dirujuk, ya akan dipersiapkan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala RSUD Tangerang, Fika Khayan mengungkapkan pihaknya masih melakukan analisis terkait kemungkinan adanya penyakit lainnya yang diderita oleh Cipto.
“Pemeriksaan masih terus dilakukan untuk menganalisis berbagai penyakit yang kemungkinan diderita pasien karena berat badan berlebih sekitar 200 kg,” jelasnya.
Fika mengungkapkan ada beberapa keluhan yang dialami Cipto Raharjo seperti sesak nafas dan nyeri kaki.
“Pasien dibawa dengan keluhan sesak nafas selama satu minggu dan semakin memberat dalam tiga hari terakhir.”
“Lalu terdapat juga nyeri pada bagian kaki kanan dan kiri yang membuat pasien tidak dapat berjalan sejak dua minggu terakhir,” ujarnya.
Baca juga: Tiga Tahun Hanya Berbaring, Pria Obesitas 200 Kg di Gambir Dievakuasi Petugas Damkar dari Lantai 2
Fika turut menjelaskan bahwa ada beberapa dokter spesialis dari RSUD Tangerang yang menangani Cipto Raharjo.
Ia mengatakan ada delapan dokter spesialis yang dilibatkan yaitu dari spesialis penyakit dalam, paru, hingga spesialis penyakit mulut.
“Daat ini tim dokter kami yang sudah terlibat dalam penanganan pasien terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, paru, gizi klinik, jantung, urologi, kulit, rehabilitasi medik dan dokter gigi spesialis penyakit mulut," tuturnya.
"Pasien masih terus dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi, untuk saat ini perawatan awal medis untuk perbaikan keadaan umum pasien terlebih dahulu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)